"Scripta Manent Verba Volant—yang tertulis mengabadi, yang terucap hilang bersama angin

MENGGAPAI RIDLO ALLAH DENGAN TINTA DAN PENA

Foto Saya
Nama:
Lokasi: Sumenep/Surabaya

Seorang Anak Manusia yang terlahir dari rahim Cinta Kasih Ibu Bapak untuk Menyinari jagat raya dengan membangun KePercayaan

Jumat, 10 Oktober 2008

THE END OF CAPITALISME LIBERAL

Hari senin tanggal 15 September 2008 adalah hari bersejarah. karena hari itu adalah hari syakaratul maut bagi sistem perekonomian liberal AS yang memuja pada hukum pasar. dan negara tidak bisa campur tangan. hari itu Lehman Brothers di nyatakan bangkrut.

kita tahu bahwa Lehman Brothers adalah perusahan jasa keuangan global yang didirikan tahun 1850. Perusahaan ini bergerak di bidang bank investasi, perdagangan saham dan obligasi, riset pasar, manajemen investasi, ekuitas pribadi, dan layanan perbankan personal.

Lehman Brothers adalah pialang utama dalam pasar sekuritas perbendaharaan negara Amerika Serikat. Di antara anak perusahaan yang dimiliki perusahaan ini adalah Lehman Brothers Inc., Neuberger Berman, Aurora Loan Services, SIB Mortgage Corporation, Lehman Brothers Bank, FSB, dan Crossroads Group.

Kantor pusatnya berada di New York City, dengan kantor regional di London dan Tokyo. Selain itu, perusahaan ini juga memiliki kantor-kantor cabang di seluruh dunia. Pada 15 September 2008, Lehman Brothers meminta perlindungan atas kebangkrutan sesuai Bab 11 Undang-undang Kepailitan AS.[1] Kewajiban utang terhadap bank dinyatakan sejumlah AS$613 miliar, AS$155 miliar utang obligasi, sementara aset yang dimiliki hanya sejumlah AS$639 miliar.[2] Manajemen perusahaan masih meneruskan kegiatan bisnis sehari-hari, namun semua keputusan bisnis penting harus disetujui lebih dulu oleh pengadilan kepailitan.

Setelah Lehman Brothers, kebangkrutan masih menghantui perusahaan-perusahaan di Wall Street. Apalagi sejumlah perusahaan finansial yang selama ini dipercaya kuat juga mengalami kesulitan keuangan. Perusahaan pesaing Lehman, Merrill Lynch misalnya, sudah diambil oleh pemerintah AS. Perusahaan raksasa lainnya, American International Group (AIG)-salah satu perusahaan asuransi terbesar di dunia-saat ini juga sedang mencari pinjaman sebesar 40 milyar dollar.

Sejumlah analis berpendapat, inilah detik-detik kehancuran ekonomi negara adidaya AS. Negara yang menganut sistem ekonomi neo-liberal dan menancapkan ekonomi imperialisnya ke berbagai belahan negara, akhirnya ambruk juga.

”Esensinya, riwayat Amerika Serikat sebagai kekuatan ekonomi global sudah tamat, ” kata Max Keiser, seorang analis pasar di Paris.

”Sejarah dollar AS sebagai mata uang cadangan dunia sudah selesai dan kita akan melihat negara lain yang akan muncul sebagai kekuatan baru, yang paling memiliki peluang besar adalah negara China, ” papar Keiser.

Menurutnya, krisis keuangan yang menghantam AS sebenarnya sudah diprediksi. AS yang menganut sistem keuangan neo-liberal secara bebas memberikan kredit. Tiba-tiba, ketika kredit tak tersedia sejak musim panas kemarin, bank-bank mulai kelimpungan.

Tapi, kata Keiser, skenario ”kiamat” ini tidak akan terjadi di negara-negara berkembang yang memiliki sumber minyak seperti di Timur Tengah atau negara-negara yang masyarakatnya memiliki dana simpanan yang besar, seperti di China.

”Skenario kiamat ini hanya akan terjadi di AS dan Inggris, di mana masyarakatnya hidup dari uang pinjaman dari generasi ke generasi, ” tukas Keiser.

Hal serupa diungkapkan Andrew Critchlow, redaktur pelaksana Dow Jones Timur Tengah yang berbasis di Dubai. ”Saya pikir ini adalah saat-saat yang menentukan bagi perekonomian dunia, bagi AS, bagi kita semua, yang akan selalu diingat sepanjang hidup kita, ” kata Andrew.

Ia menyamakan krisis keuangan di AS saat ini dengan kondisi era tahun 1920-an, ketika masyarakat dunia mengalami apa yang disebut Great Depression. Secara teknis, bisnis perbankan dan keuangan sudah tidak berjalan.

”Yang paling mengkhawatirkan jika kondisi ini benar-benar menghantam perekonomian riil, menghantam orang-orang di jalan. Mereka tidak punya uang lagi, tidak punya pekerjaan dan berpotensi akan kehilangan rumah-rumah mereka juga, ” sambung Andrew.

Allister Heath, editor surat kabar finansial London’s City A.M menambahkan, ketika bank-bank besar seperti Lehman mengalami kebangkrutan, yang terkena dampaknya juga masyarakat kecil, termasuk para pensiunan yang mempercayakan uang pensiunnya diinvestasikan di bursa-bursa saham yang kebanyakan ditanamkan di sektor perbankan. Selain itu, kata Heath, ribuan orang juga akan menjadi pengangguran.

Pada akhirnya, situasi ini akan menimbulkan ketidakpercayaan masyarakat pada lembaga keuangan termasuk pada pemerintah dengan sistem perekonomian neo-liberalnya yang ternyata rapuh. Sebuah gambaran yang tragis bagi sebuah imperium bernama AS, yang selalu sesumbar dengan sistem perekonomian kapitalis yang disebarkannya ke seluruh dunia, ternyata tak mampu menolong perekonomian di negerinya sendiri ketika terancam kebangkrutan. Bagaimana, masih silau dengan gemerlapnya Amerika Serikat?(ln/berbagai sumber)

Masikah bangsa Kita silau dan meniru sistem Mereka (AS) yang ternyata seperti kelembung busa sabun mandi

http://www.eramuslim.com/berita/int/8916225047-analisa-bangkrutnya-lehman-brothers-dan-nasib-perekonomian-as.htm

GOOG BAY.... FREE MARKET.....!!!
Makanya jangan "Besar Pasak dari pada Tiang"