"Scripta Manent Verba Volant—yang tertulis mengabadi, yang terucap hilang bersama angin

MENGGAPAI RIDLO ALLAH DENGAN TINTA DAN PENA

Foto Saya
Nama:
Lokasi: Sumenep/Surabaya

Seorang Anak Manusia yang terlahir dari rahim Cinta Kasih Ibu Bapak untuk Menyinari jagat raya dengan membangun KePercayaan

Kamis, 23 April 2009

JEMBATAN SURAMADU

JEMBATAN SURAMADU
By : Badri Al-Amien*

Jembatan Suramadu
Para investor telah menunggu
Tuk menggarap lahan yang belum terganggu
mengubah batu jadi perunggu

Jembatan Suramadu
Aku tertunduk lesu
Melihat ibu diam termangu

Jembatan Suramadu
Siang malam penuh lampu
Masjid dan Surau kian bisu
Adzan dan iqomat dianggap tidak perlu

Jembatan Suramadu
Anak putu semakin tidak menentu
Mereka kehilangan orang yang digugu dan tiru

Jembatan Suramadu
Pesantren – pesantren gampang diadu
Demi kepentingan pemilu
Mereka tahu ditipu
Tapi justru berperilaku benalu

Jembatan Suramadu
Anak kecil menangis tersedu – sedu
Ibunya tidak lagi mampu membeli susu
Kerjaannya hanya sebagai kuli batu

Jembatan Suramadu
Di kamar hotel banyak tessu
Orang – orang tidak mau tahu
Karena itu kebebasan individu

Jembatan Suramadu
Kepada siapa lagi aku harus mengadu
Tuk menghilangkan rasa rindu
Ya…!!
Hanya Allahlah yang Maha Tahu
Allahu…!!
Huu…!!!
Huuu……..!!!
Surabaya 1 April 2009

Senin, 13 April 2009

semenjak bapak kiai terpilih menjadi DPRD, kian hari pola hidupnya semakin berubah. sebelum menjadi DPRD, bapak kiai, pegangannya tasbih dan kitab kuning, sandalnya terompa, baju koko, pakai peci. setelah menjadi DPR, beliau telah berubah. alasannya tuntutan profesi. ditangannya bukan lagi tasbih tapi HP dengan merk terbaru dan proposal proyek dari temannya yang dulu mati - matian menjadi tim suksesnya. terompa yang dulu jadi sandal andalannya dengan alasan tuk menghilangkan penyakit rematik, kini sandal carvil. selain itu ia mulai jarang bersarung. alasannya tidak efisien. ribet

baju stelan safari berbatik halus.