"Scripta Manent Verba Volant—yang tertulis mengabadi, yang terucap hilang bersama angin

MENGGAPAI RIDLO ALLAH DENGAN TINTA DAN PENA

Foto Saya
Nama:
Lokasi: Sumenep/Surabaya

Seorang Anak Manusia yang terlahir dari rahim Cinta Kasih Ibu Bapak untuk Menyinari jagat raya dengan membangun KePercayaan

Kamis, 17 Juli 2008

AKU MENGGUGAT DEMOKRASI

Demokrasi bukan 'tujuan' tapi 'Cara' atau'Media' politik agar cita-cita tercapai. apa yang dicita-citakan ialah kemaslahat manusia. kesejahateraan Umat manusia. kalau toh sampai sekarang Demokrasi tidak mensejaterakan buat apa kita memakai konsep Demokrasi.
Selama ini banyak orang menilai bahwa tolok ukur kesuksesan demokrasi apabila dalam pemilihan umum, pilkades, pilbup, pilgub, pilpres masyarakat antusias dalam menyoblos dan tidak jadi konflik antar para pendukungnya. tidak rusuh. kesuksesan Demokrasi tidak cukup dinilai dari kelancaran pemilu.

tetapi kesuksesan Demokrasi bisa dinilai dari seberapa besar Demokrasi menghilangkan kemiskinan dan kebodohan. ini yang sangat penting. saya menulis ini bukan berarti saya anti Demokrasi tapi ini adalah bentuk perhatian dan evaluasi.

Demokrasi yang ada di negeri sebrang itu (AS) tidak boleh kita ambil mentah-mentah. kita harus selektif. agar ada kesesuaian dengan sosio budaya, politik, ekonomi dan kultur indonesia. makanya selain ada telaah keluar, juga perlu adanya telaah kedalam. artinya harus ada kontekstualisasi demokrasi.

Selama ini pemerintah kita selalu silau dengan Demokrasi yang mereka gembar-gemborkan, padahal dibalik itu banyak kerapuhan dan kelemahan yang kita tidak pernah tahu.

Demokrasi kah, Komuniskah, Sosialiskah, Islamkah. semua itu tidak penting. itu hanya wasilah, media perjuangan. yang penting bagaimana Rakyat bisa makmur. pendidikan murah. kesehatan terjamin. aman. tentram. baldatun thayyibatun wa rabbun gafur.
saya tidak butuh kucing itu putih atau hitam yang penting mampu menangkap tikus (kata pijak dari Cina)

Rabu, 16 Juli 2008

PLURALISME FIRQOH DALAM ISLAM

Allah mengutus nabi Muhammad  lewat agama Islam tiada lain hanya untuk kemaslahatan umat manusia. Islam hadir untuk menausiakan Manusia. Muhammad yang mendapatkan kepercayaan sebagai nabi dan Rasul tentunya membutuhkan panduan agar dalam menyampaikan pesan kerasulannya tidak keliru. maka turunlah wahyu. dari wahyu ini kemudian terbentuklah yang namanya al-Quran. dari alquran lahirlah tafsir. adanya tafsir karena manusia membutuhkan pemahaman al-quran. dari tafsir inilah lahirlah perbedaan-perdeaan interpretasi akan teks alquran. dari perbedaan interpretasi atas teks maka lahirlah firqoh-firoqh dalam islam.

tentang firqoh dalam islam yang sangat beragam, saya menganalogikan dengan sebuah kain. dari kain lahirlah bermacam-macam pakaian. ada pakaian yang berbentuk lengan panjang, ada yang lengan pendek, ada yang ukuran L, ada yang ukuran XL, ada yang ukuran M. ada baju koko.
itulah gambaran saya tentang pluralisme dalam islam.
islam kalau dipengang oleh saintis maka yang lebih bercorak adalah islam saintisnya. jika islam di pegang oleh ahli sufi maka islamnya bercorak sufi, jika islam dikendalikan oleh politisi, maka islam politik yang tampak. dan seterusnya.

ini ada kesamaan dengan pepatah' Man behaind Gun" manusialah yang ada dibekang senjata. artinya; baik tidaknya funsi senjata tergantung siapa yang memegang senjata itu. kalau senjata itu dipegang oleh orang yang arif dan bijak tentunya beda dengan senjata yang dipegang oleh orang yang jahat dan tidak bertanggung jawab. begitu juga dengan islam. tergantung siapa yang mengendalikan islam. kalau islam dikendalaikan oleh kaum konserfatif,maka yang ada adalah islam yang berwajah konserfatif. jika islam dijendalikan oleh orang moderat maka wajah islam adalah islam moderat. jika islam dipegang oleh orang liberal, maka islam berwarna liberal.

jadi yang berlaku adalah asas hukum"MAN BEHAIND ISLAM"

Umat Islam dan Masalahnya

Dalam konteks kekinian. Umat Islam sangat tertinggal jauh dari pada Umat yang lainnya dalam semua sektor. sektor ekonomi, politik sains dan tekhnologi. hal semacam ini karena akibat dari permasalahan internal umat islam sendiri.

Permasalaha-permasalahan itu diantaranya adalah: adanya dikotomisasi ilmu pengetehuan. buktinya ada istilah ilmu agama dan ilmu dunia. para fuqaha mengaku lebih unggul. para mutakallimi juga mengaku lebih unggul. mutasawwifin tidak mau ketinggalan juga. semua mengaku yang paling baik.

dikotomisasi ini adalah dampak dari pertarungan wacana antara mazhab rasionalisme yang dkomandani aleh Ibn-Rusyd dan pada mazhab yang lain ada madzhab fatalisme, yaitu al-Gazali. akal dan hati seakan punya ruang sendiri-sendiri. padahal keduanya adalah medium. Islam tidak mengenal dikotomi. pengetahuan bayani, burhani, irfani adalah tiga serangkai yang tidak boleh dipisahkan. semuanya saling melengkapi. tidak ada yang dinomor satukan atau dinomor duakan. semuanya penting. diantara sebab-sebab keterbelakangan Umat islam selain dari yang saya sebutkan diatas adalah: budayaindividualisme. mementingkan diri sendiri. mengutamakan kelompoknya. partainya. rasnya.

politik adalah hal yang sangat kuat pengaruhnya terhadap perpecahan umat islam. kalau sudah politik yang dibicarakan tidak ada musuh dan kawan yang abadi. karena yang abadi adalah kepentingan. lalu bagaimana umat islam keluar dari permasalahan diatas. pertama harus kembali pada semangat tauhidi. fafirru ilalla. umat islam harus melakukan penyadaran diri akan pentingnya semangat persatuan dibawah kalimat lailaha illalla muhammad rasululla. kita harus kembali pada semagat-semangat yang diajarkan Nabi Muhammad pada masa-masa klasik. karena sejarah islam adalah sejarah Muhammad. kemudian masa khalifah yang empat. pelajari sebab-sebab kesuksesannya dan tirulah. amalkan dan aplikasikan.

Masalahan Kemiskinan.
negara-negara yang berpendudukMuslim rata-rata miskin. kalau kita menganalisis permasalahan ini dengan menggunakan teori perubahan sosial maka untuk melakukan perubahan dari miskin menjadi kaya maka yang perlu di bangun dan di tanamkan adalah pola pikir. karena pola pikir, pandangan hidup /word view sangat menentukan pola hidup seseorang. lalu bagaimana kaitannya antara pola pikir umat islam dan malasalah kemiskinan yang menimpa umat islam. sebaiknya kita harus tahu pandangan umat islam tentang arti sebuah"Kemiskinan" artinya konsep miskin dalam perspektif umat islam.

salah satu contoh: miskin dalam pemahaman kaum materialisme dan miskin dalam pandangan kaum sufi sangat berbeda. kaum materialisme memandang bahwa orang yang dikatakan miskin apabila tidak punya harta benda (materi). kaum sufi menilai bahwa orang itu miskin apabila tidak punya rasa syukur, selalu merasa kurang terhadap yang didapat, dan jiwanya tidak tenang dan tentram.

Dari ini dapat dipahami bahwa bagi kaum materialisme Miskin itu apabila seseorang itu tidak punya materi (kebendaan). seperti tidak punya mobil, Rumah mewah, harta melimpah. dan kaum sufi menilai, orang miskin itu adalah miskin hati. ini lagi-lagi pemahaman tentang miskin dalam perspektif. dalam Islam dhahiri dan Miskin bathini harus sama di diperangi.

apapun namanya, yang namanya kemiskinan tetap harus di perangi. almiskini aslu kulli khatiatin. kemiskinan adalah biang dari segala kesalahan. umat islam tidak boleh terpengaruh oleh pepatah"addun ya sijnul mukmin wa jannatu al-kafir. kita umat islam harus punya pola pikir"kaya dunia kaya akhirat.

Umat Islam tidak boleh mengatakan" buat apa kaya. orang kaya masuk surganya paling belakang".  terkadang kita mendengar kata" buat apa kerja siang-malam. kalau kita ditakdir punya uang 10.000 ya tetap 10.000 walau bekerja bagaimanapun ya tetap". ini tidak boleh. kata seperti ini berarti menafikan hukum usaha. padahal Allah tidak akan memberikan kekayaan pada Umat Islam kalau Umat Islam sendiri tidah berusaha untuk kaya.

Masalah Kebodohan
kebodohan adalah penyakit yang meng-Abad. Tubuh umat Islam telah terjangkiti virus ini. makanya umat islam mudah di kadali. mudah diadu domba modah dipecah belah. ini karena kebodohannya sendiri. padahal kebodohan adalah akar dari segala bencana. kebodohan ibarat ruangan yang sangat gelap gulita, tidak ada sinar sama sekali. orang yang ada dalam ruangan ini tentunya akan bingung tidak tahu jalan keluar. begitulah gambaran tentang bahanya bodoh.

bagaimana umat islam keluar dari jurang kebodohan. salah satu obat yang paling mujarab adalah"Membaca". kalau perlu"Membaca" jadikan Rukun Islam yang pertama.
bagaiman seseorang bisa bersyahadah kalau tidah bisa membaca. membaca adalah kunci utama dalam membuka ruang peradaban manusia. masalahnya, mau tidak'membaca' menjadi rukun islam. karena wahyu yang pertama turun adalah perintah membaca. IQRA'. bukan perintah untuk beriman atau bersyahadah. jadi Membaca tetap menduduki urutan pertama. ini adalah konsep alQuran.

keimanan seseorang yang tidak dilandasi dengan pembacaan terhadap apa yang ia imani maka imannya kelas anak TK.perilakunya imitatif. iman tiruan.

Setujukah Anda jika Rukun Islam ditambah satu. yaitu MEMBACA.
rukun Islam yang pertama adalah TAHU BACA TULIS 

AKU dan Dunia Kampus

Dear My Blog...!!!
tahun kemaren aku telah melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (KKN) itu semester VII.  Sekarang semester VIII udah mau hampir lewat. berarti aku mau ke semester IX. bayar herregesrasi lagi. 450.000 lagi. dari rumah sudah sering ditanyakan kapan Wisuda. padahal aku masih ada perbaikan mata kuliah. Gara-garanya tidak buat tugas makalah. Kalau kuliah rajin. Hadir terus. UTS dan UAS ikut. ya masalahnya hanya tidak buat tugas. terpaksa sampai sekarang aku belum menyetorkan judul skripsi. teman yang lain sudah banyak mau selesai. kalau ketemu aku di kampus mereka menyangka saya sudah garap skripsi juga.

"udah bab berapa?". 
"belum." jawabku.
"kenapa?".
"masih ada pendalaman matakuliah" (kata keren dari ngulang atau perbaikan). memang kita sering suka memperhalus bahasa biar kesannya tidak negatif. "pelacur" jadi "PSK", "penggusuran" dibahasakan"penertiban". "miskin" di katakan "kurang mampu", "kalah" menjadi"kurang beruntung" dan masih banyak bahasa-bahasa lain yang diilmiahkan atau dikerenkan.

back to permasalahan"Aku dan Kuliah+ skripsi" ternyata kata temanku aku tuh terlalu idealis. artinya kalau mau buat tugas apalagi skripsi dipikiiiir terus. inginya yang mendekati kesempurnaan. emang sih aku terkadang kalau mau buat sesuatu itu tidak mau asal-asalan.  terus apa teman yang lain tidak idealis? bekuan begitu. cuma bedanya mereka itu kalau ada tugas ya langsung dikerjakan. tidak dipikir terus. kalau dipikir terus gak selesai selesai tugasnya. akhirnya molor lagi. kasihan kan orang tua kita yang telah membiayai kita.

daer My blog.
kenapa ya ada peraturan kalau mau buat skripsi harus punya skek (satuan kredik ekstrakurikuler)? akhirnya banyak teman mahasiswa yang sukanya jadi kolektor sirtifikat. kos to kos tujuannya mencari sertifikat. kalau ditanya, jawabnya persyaratan skripsi. dari kebijakan ini, akibatnya banyak mahasiswa yang ikut kegiatan hanya karena ada skek atau sertifikat. jadilah mahasiswa pemburu sertifikat. terus dengan standar apa ya kalau kita mau mengukur keilmuan seseorang? apa dengan cara melihat banyaknya skek atau sertifikat yang di kuimpulkan? ternyata relatif banget cara menilai keintelektualan seseorang. 

Dear My Blog...!
teman teman mahasiswa kok tidak merasa malu ketika mendapatkan IP tinggi tetapi pada waktu UTS dan UAS nyontek sama yang lain. ternyata dosen kita masih sangat dipengaruhi dengan hukum positif. dosen tidak pernah curiga pada mahasiswanya yang mendapatkan nilai tinggi dengan cara tidak wajar. menurut pengalaman saya waktu UTS dan UAS ternyata yang sangat pandai dan cerdas mencuri jawaban adalah cewek (mahasiswi). karena sekarang sudah zaman HP ya ditulislah dulu apa2 yang sekiranya masuk ke soal ujian.

cewek yang lihai nyontek bianya duduknya dipojok sekiranya tidak dilihat pangawas. kaki disilang. dan biasanya catatan kecilnya ditaruh bawah pahanya. atau ada yang lebih para ditaruh dalam kutangnya. busyeet. ada yang pura-pura nulis sms. padahal jawabannya sudah dia tulis terlebih dahulu dalam hpnya. rauh wajahnya kelihatan gelisah.

dari pengamatanku pada dunia kampus akhirnya hati nuraniku berkata"buat apa dapat nilai A kalau hasil dari nyontek atau ngerpek. lebih baik dapat nilai C tapi murni pikiran sendiri. inilah potret pendidikan bangsa ini. ini yang akan mengurus bangsa dan negara?! kalau ada ujian kerjaannya nyontoh!n kapan majunya bangsa ini.

lucunya lagi. kata temanku bakwa menjawab soal UTS dan UAS dengan ngerpe' atau nyontek adalah salah bentuk kecerdasan. namanya"kecerdasan mencontoh" ironis! nah kalau masalah buat makalah sekarang tidak usah pusing. cukup browsing ke google. tinggal copy paste. selesai dech. inilah sestem pendidikan kita. semuanya serba instans. jangan jangan aku termasuk orang-orang yang aku tulis ini. wah malu dech aku. siapa yang menyerupai suatu kaum maka dia termasuk dari kaum itu sendiri (golongan mereka)

Dear My blog...!!
kalau kita mau ujian Skripsi (munaqasah) kita tidak usah sok kritis, sok paham dengan skripsi. tidak usah berdebat dengan dosen penguji. karena kalau kita tidak menuruti kemauan mereka maka kita kemungkinan tidak lulus. kesankan dosen penguji itu serba tahu. caranya? kita ikuti aja kemauannya. bilang aja"iya pak", iya bu" jangan pernah membantah dosen penguji. karena yang punya kepentingan adalah kita bukan dosen penguji. namanya dosen penguji ya tahunya bertanya dan menguji. dan kalau tidak menyalahkan, dosen penguji akan merasa gengsi. gimana gitu. kurang afdhal. dan kalau yang ujian skripsi adalah mahasiswi (cewek) ya! cukup tebarkan senyum. kalau perlu lakukan saja jurus buka kancing baju di dada. dosen penguji khan tidak konsen jadi. jadi cepat di tandatangani. skripsinya. selesai dech!
Dear My Blog
udah dulu ya udah capek nich. soalnya seharian aku dapat tugas mengedit tugas makalahnya kak Rasyid. wis udah dulu by by...!!!

Bersambung man..!





Rabu, 09 Juli 2008

Titik Temu Ajaran Muhammad dan Marx



[ Minggu, 08 Juni 2008 ]
Titik Temu Ajaran Muhammad dan Marx
Judul Buku: Muhammad SAW dan Karl Marx tentang Masyarakat tanpa Kelas

Penulis: Munir Che Anam

Penerbit: Pustaka Pelajar, Jogjakarta

Cetakan: Maret 2008

Tebal: xx + 289 Halaman

Ludwig Wittgenstein melihat hubungan realitas dan bahasa ini menjadi dua macam, yaitu proposisi dan proposisi elementer. Proposisi elementer ini adalah nama-nama yang menunjuk pada objek tertentu dalam realitas. Ia tidak memiliki makna apa pun. Tidak menunjukkan apa pun, sehingga ia tidak bisa berbicara benar atau salah. Yang memiliki makna hanyalah proposisi karena ia merupakan gambaran dari realitas, model dari kenyataan yang dibayangkan.

Bahasa sebagai salah satu alat dan medium transformatif bisa dimasukkan dalam bagian dari contoh bagaimana proposisi elementer tidak punya kuasa memberikan makna terhadap realitas. Sebab, bahasa hanya menjadi medium untuk menunjukkan adanya sebuah objek dalam realitas. Hal ini juga tidak jauh berbeda dengan konsep ide Plato dalam pemikiran filsafatnya. Dalam konteks ini, Plato mengatakan, yang hakikat tidak terletak pada realitas. Tetapi, ada dalam dunia ide.

Pada persoalan hakikat inilah sebenarnya nilai-nilai universalitas itu bertengger, apa pun bentuk bahasa yang digunakan untuk mewakilinya. Maka, menjadi sesuatu yang patut diapresiasi secara positif ketika Munir Che Anam melakukan penelitian yang kemudian tersaji dalam bentuk buku berjudul Muhammad SAW dan Karl Marx Tentang Masyarakat Tanpa Kelas ini. Munir melihat ada kesamaan antara konsep yang diidealkan Marx dengan ajaran yang dibawa Muhammad SAW, yaitu pada sisi perjuangan untuk menghilangkan ketidakadilan di masyarakat. Yang mesti dilihat adalah hakikat apa yang diperjuangkan, bukan bahasa, atau media lain untuk menamakan konsep dan ajaran tersebut, yang dipakai dalam sebuah perjuangan.

Kesamaan keduanya terletak pada konsep dan ajaran yang dibawa, yaitu perjuangan untuk menegakkan keadilan menuju tatanan masyarakat egaliter dan tanpa diskriminasi.

Karl Marx (1818-1883 M) melihat ketimpangan dan ketidakadilan sosial, terutama pada ranah ekonomi, di wilayah Eropa secara umum dan Prancis secara khusus, merasa terenyuh. Sampai akhirnya ketidakadilan itu mencapai titik klimaksnya pada revolusi besar yang berlangsung pada 1779 di Prancis.

Berangkat dari realitas kehidupan sosial yang demikian, ia kemudian membagi masyarakat menjadi dua kelompok, kelas borjuis sebagai pemilik modal dan cenderung menindas kelas proletar sebagai kelas kedua yang senantiasa tereksploitasi. Kondisi ketidakberdayaan kaum proletar tersebut memberikan keuntungan tersendiri bagi kelas borjuis untuk mempertahankan statusnya dalam strata sosial. Oleh karena itu, kelas borjuis akan terus berupaya mengendalikan status quo itu, dengan segala cara. Ketergantungan kelas proletar merupakan kondisi yang memang diharapkan oleh kelas borjuis.

Sosialisme yang dilontarkan Karl Marx merupakan pengejawantahan dari perlawanannya terhadap kondisi realitas masyarakat. Ia menginginkan kesengsaraan kaum proletar meningkat dan menumbuhkan ketidakpuasan serta rasa kebencian. Kesadaran kaum proletar terhadap ketidakadilan seluruh sistem kapitalistik ini, akan mendorong mereka untuk mulai mengorganisasi dan membangun kelas (hlm.196). Di sinilah titik tolak kemenangan proletariat. Ini adalah kondisi yang didambakan Karl Marx, di mana masyarakat terbangun di atas tatanan tanpa kelas (classes society). Sebuah idealisme yang sampai detik ini tak pernah terwujud dalam dunia realitas.

Tetapi kalau mau menoleh jauh ke belakang sebelum Karl Mark, tatanan masyarakat tanpa kelas sebenarnya sudah pernah diperjuangkan oleh Muhammad SAW (570-632 M) ketika berhadapan dengan masyarakat Arab. Dalam memperjuangkan masyarakat tanpa kelas, Muhammad dengan gagah melawan sistem kapitalisme di Makkah dan Madinah, memperjuangkan upah buruh, membela orang-orang yang dieksploitasi, hamba sahaya, kaum lemah, kaum miskin, para budak, dan bentuk-bentuk diskriminatif lainnya (hlm. 209).

Perjuangan menuju masyarakat tanpa kelas yang diistilahkan sebagai masyarakat egaliter dalam pandangan Hasan Hanafi atau masyarakat tauhidi dalam istilah yang dipakai Asghar Ali Engineer adalah kehidupan masyarakat yang menempatkan semua anggotanya pada posisi setara. Tidak ada superior dan inferior, penindas, dan tertindas.

Perjuangan Muhammad SAW melawan ketidakadilan menuju terciptanya masyarakat tanpa kelas berangkat dari setting sosial masyarakat Arab pra-Islam yang diskriminatif. Ajaran Islam yang dibawanya mengajarkan kesederajatan di antara sesama, karena yang membedakan hanya nilai ketakwaan dari setiap individu.

Pada sisi perjuangan kelas itulah sebenarnya persamaan ajaran yang dibawa oleh Muhammad SAW dengan pemikiran Karl Marx. Sekalipun ''persamaan'' itu masih harus diletakkan dalam tanda kurung. Dalam arti, sebagaimana diungkap oleh Abdurrahman Wahid dalam kata pengantar untuk buku ini, bagaimanapun ajaran Muhammad SAW tidak bisa disamakan dengan konsep Karl Marx. Karena ajaran Muhammad tidak hanya bersumber pada akal semata yang berupa sunnah (ijtihadi). Tetapi ia juga berlandaskan pada wahyu Allah dalam Alquran. Dua sumber epistemologis itulah yang disebut, meminjam istilah al-Jabiri, kolaborasi antara epistemologi bayani dan burhani.

Hal itu berbeda dengan konsep yang dilontarkan Karl Marx beberapa abad kemudian yang hanya berangkat dari epistemologi burhani. Asumsi ini didasarkan pada filsafat Karl Marx yang bermula dari konsep dialektika dalam dunia nyata (empiris). Dengan begitu, semua elemen meta-empiris dianggap tidak memiliki peranan sama sekali. Hal inilah mengapa kemudian filsafat Karl Marx disebut dengan Materialisme Dialektik (dialectical materialism). Tuhan sama sekali tidak memiliki tempat dalam ruang pemikiran Karl Marx.

Itulah perbedaan pijakan yang dipakai Muhammad SAW dengan Karl Marx, sekalipun tidak bisa dinegasikan bahwa masih juga terdapat sisi kesamaan. Yaitu, sekali lagi, sama-sama memperjuangkan terbentuknya tatanan masyarakat tanpa kelas. Sebuah konsep universal yang tidak memiliki perbedaan apa pun di antara keduanya. Yang berbeda adalah nama yang dipakai terhadap objek realitas itu.

Apa yang dilontarkan Munir dalam buku ini cukup baik untuk memberikan penyadaran dan tambahan khazanah pengetahuan kita semua. Apalagi, di situasi zaman saat ini yang sudah terkontaminasi oleh kapitalisme global. Hanya saja kekurangan buku ini, sekalipun pada sisi fisik dan editing, tapi cukup mengganggu, adalah pada penulisan ayat yang banyak terbalik. Semoga bisa diperbaiki untuk edisi selanjutnya. (*)

*) Moh. Asy'ari Muthhar, peneliti pada Pusat Studi Islam dan Kenegaraan (PSIK)

Universitas Paramadina Jakarta


Selasa, 08 Juli 2008

Tentang Nilai Dasar Perjuangan (NDP)

siang itu, sekitar jam 2 siang suasana kantin agak begitu sepi. saya duduk di bangku ujung timur . pesan kopi. selang beberapa saat teso begitulah panggilan sehari-harinya. padahal namanya Anas. teso duduk didepanku. dia juga ikut gabung duduk. ngopi bareng. tukar pikiran. biasa mahasiswa. tampa terasa perbincangan saya dengan Teso terus mengalir seperti air. akhirnya pembicaraan mengarah pada seputar NDP (nilai dasar perjuang). salah satu kitab sucinya HMI. katakan bigitu."Dri?" "Apa", jawabku. "kamu percaya enggak bahwa, dalam diri manusia itu mulai dalam kandungan  sudah ada konsepsi2 tentang pengetahuan?. dan apakah kamu percaya bahwa semua manusia pada akhirya akan kembali pada jiwa yang hanif?." tanya teso penuh semangat.

"itu teori idealismenya plato. saya tidak percaya itu. bagaiman cara merasionalkannya?karena dalam Islam ada teori "semua manusia lahir ke bumi dalam keadaan fitrah(kullu mauludin yuladu 'alal fitrah) atau teori tabula rasa. kosong. tidah tahu apa-apa. dari teori ini menandaskan bahwa, manusia menjadi baik, jelek, cerdas, bodoh itu semua adalah karena faktor lingkungan yang membentuknya. lingkungan seperti orang tua, teman, pendidikan, bahan bacaan, pengalaman hidupnya mulai usia anak, remaja dan dewasa. benar kalau dalam islam ada kata pijak"al-ilm bi-al-tholab laa bi-al-nasab" artinya; ilmu diperoleh dan dimiliki dengan cara dicari, dituntut. bukan karena genitika/ras atau keturunan.

jadi dalam Islam itu sangat mengedepankan hukum proses. hukum usaha. Allah tidak akan mencerdaskan hambanya kalau hambanya sendiri itu tidak berusaha untuk cerdas. makanya ayat pertama yang turun adalah ayat"IQRO' (bacalah). ini adalah tanda bahwa setiap beradaban suatu bangsa selalu di awali dengan tradisi Membaca. kemudian"'allama bi-al-qolam(Allah memberikan Ilmu lewat pena) artinya dengan tulis menulis. tujuan dari pentingnya tradisi menulis agar ada dukumen pengetahuan yang suatu saat bisa dipelajari, diambil ikmahnya generasi oleh selanjutnya

makanya kita sebagai umat Islam jangan heran kalau ada atau banyak orang non muslim yang jenius, pandai dan menguasai Ilmu pengetahuan, karena memang mereka MEMBACA. arti membaca di sini artinya sangat luas. bisa mengkaji, meneliti dan melakukan eksprimen atau riseach. MEMBACA saja, baik yang tersurat atau yang tersurat.

Kembali ke masalah NDP.
membincangkan NDP tentunya tidak lepas dari pengaruh sang perumus NDP itu sendiri. tentunya Cak Nur khalis Majid. dan pemikiran cak Nur itu dipengaruhi oleh siapa? ini yang perlu kita telusuri. misalkan kenapa cak Nur mempunyai gagasan "Islam Yes! partai Islam NO!" apa yang menyebabkan lahirnya kata-kata itu. kalau dalam ilmu tafsir"asbabul nuzul" ini namanya pendekatan Historis. karena tidak mungkin suatu gagasan atau kosnep itu muncul dari ruang kosong. semuanya mesti  ada sebab musabnya.

ada hal yang kurang diperhatikan dalam HMI. yaitu; tentang apakah dalam ranah fiqh, HMI madzhabnya adalah madzhab yang empat (maliki, hanafi, syafie, hambali)? dan apakah dalam ranah tasawuf, HMI madzhabnya adalah al-Gazali? dan dalam ranah theologis apakah HMI bermazhab pada Asy;ari al maturidy? ini yang selama ini kurang dipertajam dalam kajian NDP.

Kalau kita merujuk pada dua ormas Islam Indonesia, NU dan Muhammadiya, Masyumi ketiganya adalah aliran Sunni. Tentunya, HMI bermadzhab Sunni. Namun sampai sekarang kajian-kajian yang berkaitan dengan NDP banyak kader yang terjebak bahkan berlama-lama dalam ranah"kerangka berfikir ala HMI'' yang berkutat diantara, idealisme, emperisme, kritisisme dan metafisika. akhirnya kader menguasai NDP secara parsial. tidah khatam/tuntas. tuntas baca dan tuntas memahami.

Sumber pokok ajaran Islam;al-Quran dan as Hadith, tidak ada prinsip dikotomi suber ilmu pengetahuan. Islam mengajarkan pada kita bahwa alat indera, otak dan hati adalah satu kesatuan. Semuanya adalah alat untuk menangkap dan memahami Ayat-ayat Tuhan. cuma cara kerjanya yang beda.

RUJAK TASYAKURAN

sekitar jam 7 malam, saya, adik ari, misnayu pergi ke lapangan parkir jatim exspo. kesana saya bertiga tiada lain karena tasyakurannya tirmidzi yang telah mendapatkan rezeki berupa lapotop dari undian ever green jawa pos. tasyakurannya berbentuk Rujakan bersama di lapangan jatim exspo jatim.
sesampainya disana, kami bertiga langsung menggelar tikar. duduk santai. sesekali menikmati indah malam kota surabaya yang tidak pernak merasa lelap. kami memesan minuman. ada yang kopi susu. ada yang kopi asli. saya pesan kopi jahe.
entah beberapa kemudia pak coy datang juga. tirmidzi dan novi datang . hasanah dan temannya. tika dan embaknya. setelah semuanya datang semuanya rujakaan mangga. dengan sambal petis yang begitu nikmat. pedasnya yang pas banget. sesekali kami bercanda tawa dan gurauan. asik banget. ganyeng. dalam suasana seperti begitu menyenangkan.
ternyata rujakan bareng menambah keharmunisan. solidaritas. dan perasaan senasip dan seperjuangan. apalagi kami semua sama mahasiswa dari sumenep.
"nah kalau acara dikemas dengan rujakan pasti enak.soalnya santai. tidak serius. coba kalau kumpul untuk kajian paling tidak satu dua yang datang. tapi kalau sudah rujakan bareng wah pasti datang semua.", kapan lagi kita akan bisa kumpul seperti ini kalau bukan sekarang" ujar ari.
selesai rujakan dan dan jam di hp dah 20. 45, saya pamitan lebih dulu karena punya tugas jaga warnet jam 21.00. WIB.
ternyata merekatkan emosiolan dengan acara rujakan bareng sangat manjur juga. pikirku dalam hatiku sambil pulang ke kos dan langsung kewarnet.

Pernah ada rasa cinta//antara kita kini tinggal kenangan//ingin kulupakan semua tentang dirimu//namun tak lagi kan seperti dirimu//oh bintangku.

sayup-sayup lagu Gaby dengan judul (tinggal kenangan) itu terdengar begitu sendu dari salah satu kamar kossan yang apa adanya. mengalun. pelan. menusuk perasaan. denting gitarnya lebih terasa mendominasi. kalau didengar sesaat lagu itu hanyalah lagu amatiran yang hanya pantas dinyanyikan seorang pengamen jalanan saja. tetapi kalau diresapi dengan penuh penghayatan dengan jiwa yang dalam, ternyata lagu itu mengisahkan tentang tragedi kemanusiaan yang begitu tragis. cinta telah membutakan segalanya. cinta mampu sang pencinta itu rela mengorbankan nyawanya. yach! itulah the power of love. lagi lagi cinta
tema cinta tidak akan pernah usang dan basi apalagi musnah. selama anak adam masih ada, maka cinta tetap tumbuh bermekaran bak bunga matahari yang terkena sinar matahari pagi.
cinta mampu membangunkan jiwa yang lemah. namun cinta juga mampu melemahkan jiwa yang kuat.

Minggu, 06 Juli 2008

KaTakan TIDAK.

I Have Dream!
kalau saya menjadi president maka kata pertama yang sakatan adalah "Say NO"( katakan Tidak ) TIDak pada orang asing yang mejajah indonesia lewat loby dan MoU.
"Say NO to KKN"
"Say NO to neoliberalism"
"Say NO to kapitalism"
jka hal hal itu merugikan Bangsa Indonesia apapun namanya maka katakan "Tidak!"

selama ini pemerintah kita kan tidak pernah berani dengan tegas bilang TIDAK. mereka selaluu manggut-manggut. enggih. sendiko kaulo gusti. ABS (asal Bapak Senang).

saatnya bangsa Indonesia bilang "TIDAK' pada tekanan Asing.  Tidak pada semua intervensi Asing.
saatnya kita Merdeka kebijakan. karena selama ini setiap kebijakan yang diambil pemerintah selalu tunduk pada pesanan Negara Asing. terutama Negara AS






Kamis, 03 Juli 2008

Yusuf Agency Ruaaaaar Biasaaa!!!!

pada tanggal 23 -29 Juni 2008  dikampusku, IAIN Sunan Ampel Surabaya ada acara book fair. pesta buku rakyat yang super murah. acara seperti ini memang moment yang sangat ku tunggu2. di bazar inilah kemuadian saya kenal langsung dengan salah satu agen buku yang suanGat Murah Ruar Biasa. Yusuf Agency. termurah seindonesia. itulah salah satu tulisannya yang menggantung dirak besi. lebih gilanya lagi ada tulisan harga Rp 5000-an. Gila!! lebih murah dari harga pulsa IM3. melihat tumpukan buku yang begitu numpuk senumpuk numpuknya, aku berfikir"seandainya dunia perbukuan seperti ini betapa cerdasnya banga kita. pada hari pertama ku langsung belanja hanya dengan Rp.50.000 langsung dapat beberapa buku yang saya pilih. dari yang serba Rp. 10.000 dua buku. enam buku yang harganya serba Rp. 5000 an.
Besok harinya saya datang lagi. beli lagi. habis Rp 95.ooo ribu. dari yang mulai harga serba Rp.5000, serba Rp.10.000, serba Rp 20.000. senang sekali di Yufus agency. mencari buku ibarat mencari kain rombeng yang begitu bebas sebebas-bebasnya.
aku membayangkan seandainya punya uang banyak maka aku akan bawa gerobak dorong.  saya beli buku sebanyak-banyaknya.
"belanja Buku lebih bergizi dari pada makanan" itulah salah satu tulisan spanduk yang terpampang di bagian belakang Yusuf agency.
Yusuf Agency telah memberi kesempatan pada saya untuk mempunyai buku-buku yang dulunya tidak terjangkau karena pertimbangan harga. lewat yusuf agency buku itu telah menjadi milikku.
kapan yang lainnya akan membuka bisnis buku yang serupa dengan Yusuf Agecy ya!!! terutama di Surabaya. dan terutama lagi di sumenep.
 
 

GENERASI BUKU Vs GENERASI HP

perkembangan tekhnologi informasi sekarang ini cukup pesat sekali. saking pesatnya ia ibarat gelombang zhunami. menyapu semua. internet dan hand phone adalah anak kandungnya. dengan segala kelengkapannya ia memudahkan setiap kebutuhan hajat manusia. kehadirannya telah memanjakan manusia.  semuanya tidak lagi repot. itulah nilai lebih. tapi efek sampingya lebih banyak lagi. contoh danpak negatif dari tekhnologi adalah hand phone (hp). dengan adanya hp para pelajar tidak lagi mencintai buku. waktunya lebih banyak dihabiskan dengan sms-an. tiada hari tanpa hp. budaya membaca dan menulis semakin menurun. membawa buku menjadi malu. gengsi. tidak gaul. kuper.
pelajar sekarang uangnya lebih banyak di jatah untuk pulsanya. nah tapi kalau masalah buku, semurah apapun pasti mikir tujuj kali. beli enggak ya?! "kan masih bisa pinjam diperpus...!!!" begitu kata mereka.
ada lagi hal yang menarik bagi saya tentang HP . berdasarkan pengamatan penulis selama menjadi mahasiswa ternyata Hp telah menjadi teman setia untuk diajak untuk nyontek jawaban pas ada ujian UTS atau UAS. jadi jangan heran kalau pas ada ujian ada salah satu, bukan salah satu sih tapi banyak mahasiswa yang otak atik hp pas ujian mereka membuka data atau file yang berkaitan dengan mata kuliah yang sedang diujikan.
tetapi bagaimanapun akhirnya kembali pada individunya. apakah mereka yang akan mengendalikan tehnologi atau sebaliknya?.
semoga kita menjadi orang yang selalu mampu menggunakan kemajuan tehnologi sesuai dengan visi misi kemanusiaan.

Rabu, 02 Juli 2008

KEUNGGULAN MANUSIA

ada suatu hal yang sangat memukau dan menyilaukan pikiran saya disaat membaca sebuah buku yang berjudulkan peta pemikiran karl marx dalam Tan Malaka.
hal tersebut adalah tentang keunggulan manusia. Marx mengatakan bahwa"yang membedakan manusia dengan mahkluk lain adalah DAYA CIPTA-nya dan PRODUKTIFITAS-nya.
ada tiga kata katan kunci disini
1.keunggulan manusia
2.daya cipta
3.produktifitas.
dari hal diatas ini dapat kita pahami bersama bahwa manusia semakin tinggi membuat karya,inovasi dan kreasi, maka semakin unggul pulalah manusia itu.
semakin produktif manusia semakin tinggi derajat manusia itu.
pertanyaan kemudian adalah apakan kita termasuk insan pen-CIPTA dan manusia produktif? pertanyaan ini tidak butuh jawaban. ini adalah suatu koreksi diri pad diri kita agar kita selalu menjadi orang yang terampil, punya kecakapan dan punya karya-karya nyata yang bisa dirasakan oleh orang banyak.
jadi...!!
hal yang dapat kita petik pelajaran dah hikmah dari pernyataan karl marx adalah semangat untuk selalu berkarya dan berkarya. jangan pernah merasa puas terhadap apa yang telah kita perbuat (memproduksi)karena hanya kematianlah yang bisa merampas semangat untuk selalu men-cipta, berkarya, produktif
ini dulu ulasan saya...
selamat berkarya.

saporanah

pada tulisan yang berjudul"menulis yang memerdekakan" terhapus. saya tidak sempat mem'publish pot' tapi saya langsung meng-klik"settings' akhirnya apa! tulisan tersebut hilang. terus terang saya bisa dikatakan terlambat dalam membuat blog ini. karena saya harus berjibaku sendiri tanpa ada mamandunya. jadi kalau saudara membaca tulisan"menulis yang memerdekakan' itu hanya judulnya. tulisannya terhapus. asbabun nuzul dari judul blog saya"gilanulis (GiLis) terus terang saya haturkan terimakasih kepada saudara GusMuh. pada awalnya saya sempat tersesat kesuatu tempat yang bernama"rumah dunia"nya gola-gong. di saya menemukan kaus bertuliskan KUBUGIL (KUTU BUKU GILA) dari inilah kemudia saya punya inspirasi untuk membuat satu-dua kata "gila'' dan"nulis' akhirnya menjadi'gilanulis"(GiLiS). dan ternyata KUBUGIL adalah gagasan GuMuh itu. semoga dengan kekuatan kata"GiLaNuLis"saya menjadi orang yang gila nulis. KuGiLis. aKu Gila Nulis.

menulis yang memerdekakan

"jangan bilaaaang tidak kalau belum mencobaaaaaaa" begitulah sejumput lagu dari triple B(bukan bintang biasa" hasil gubahan sang mainstro mally guslow. bait ini mengingatkanku pada syaihuna GusMus, beliau bertitah pada saya saat saya menjadi salah satu dari sekian perserta bedah buku"membuka pintu langit" kumpalan esainya yang di terbitkan oleh salah satu penerbit yang mencoba merambah pada dunia pesantren"kanisius","kalau mau jadi penulis tipsnya ya menulis. kalau sudah menulis jangan pernah menjadi kritikus untuk tulisannya sendiri. biarkan tulisannya terus mengalir.
penulis punya kekuasaan untuk membangun imajinasinya sesuai dengan selera. bagi saya penulis adalah tuan bagi karyanya. jangan hiraukan hantu yang bernama takut keliru menurut bahasa indonesia. saya mencoba mengasosiasikan penulis ibarat pemain sepak bola. bagaimana pemain sepak bola. serang pemain sepak bola yang menjadi bintang lapangan tentunya tidak pernah mengukur seberapa berat bola, kalau ditendang dengan jarak sepuluh meter maka membutuhkan kekuatan tendangan berapa? tapi kalau komentator pasti prediksinya bigini begitu.
saya terkadang takut untuk menulis karena beban yang begitu berat. takut salah. takut tidak sesuai dengan kaidah bahasa indonesia yang baik dan benar. terkadang yang ada dalam pikiran adalah apakah tulisan masih baru apa tidak ya? atau layak enggak saya ya menulis ini. malu aku.
dengan blog ini saya akan terus menjadi pengembara yang liar, bebas sebagaimana yang dikatakan oleh bondan bragoso"hai kau jadikanlaaaah dirimu seperti yang kau mau" (bondan pragoso:Xpress) Anda adalah pahlawan atau sang Hero bagi Anda sendiri. jangan menunggu sang Hero itu dari Orang lain. mereka punya panggung sendiri dan lakonnya sendiri-sendiri. Ingat! Andalah sang Pahlawan Itu sendiri yang bisa mengeluarkan Anda sendiri dari Jurang ketertinggalan. dan yang paling berat dalam peperang adalah mengalahkan diri sendiri. BaGaimana dengan Anda. Sudahkah Anda menjadi sang pahlawan bagi Anda Sendiri. kalau Anda tidak pernah menjadi Pahlawan bagi diri Anda Sendiri maka Anda tidak akan pernah menjadi pahlawan orang lain.