"Scripta Manent Verba Volant—yang tertulis mengabadi, yang terucap hilang bersama angin

MENGGAPAI RIDLO ALLAH DENGAN TINTA DAN PENA

Foto Saya
Nama:
Lokasi: Sumenep/Surabaya

Seorang Anak Manusia yang terlahir dari rahim Cinta Kasih Ibu Bapak untuk Menyinari jagat raya dengan membangun KePercayaan

Sabtu, 27 September 2008

LASKAR PELANGI; POTRET PENDIDIKAN BANGSA INDONESIA



Saya nonton film LP ini di 21 Royal Plasa , Surabaya tanggal 25 jumat kemaren. Pingennya hari kamisnya. pas tayang perdana. Tapi karena bangun tidurnya kesiangan, ya akhirnya hari kedua tayang.
film adaptasi dari novelnya Andrea Hirata ini sangat luar biasa.

mengharukan...!! hari pertama masuk sekolah
bu muslimah berdiri didepan pintu kelas dengan harap-harap cemas agar mendapatkan 10 murid. kalau tidak sampai 10 murid maka SD MD di tutup. hampir jam 11. masih 9 murid. untung si Harun, bocah yang cacat mental jadi juru selamat. genap 10 murid akhirnya SD MD tidak di tutup.

kesepuluh murid tersebut adalah Ikal (Zulfanny), Mahar (Verry S Yamarno), Lintang (Ferdian), Kucai (Yogi Nugraha), Syahdan (M Syukur Ramadan), A Kiong (Suhendri), Borek (Febriansyah), Harun (Jeffry Yanuar), Trapani (Suharyadi Syah Ramadhan), dan Sahara (Dewi Ratih Ayu Safitri).

lucu!! ketika seorang Ikal jatuh cinta pada A Ling. kapur tulis habis bertanda akan bertemu A Ling di toko sinar harapan. cinta monyet.
film LP ini menggelikan!!! ingat pada saat lomba 17 agustusan, Laskar pelangi mampu memenangi lomba dengan menampilkan tarian-tarian tradisional yang menyihir para penonton, sehingga drumband dari SD Timah kalah berkat kerja sama anak2 LP.
pialanya dilihat terus.... saking bahaginya.
ketika ada lomba cerdas cermas, siswa siswi LP jadi juara berkat si lintang anak pesisir yang puya IQ tinggi.

sekaligus bisa meneteskan Air mata.
coba lihat ruangan kelas SD MD yang kalau siang panas karena peratap seng , bolong2 lagi.kalau hujan pada bocor, malam jadi kandang kambing.
sangat mengesankan bagi dealek bahasanya lokal banget, balitong bener, melayu banget. seneng aku! aku semakin bangga sebagai anak indonesia. karena bisa nonton karya anak negeri, Riri riza yang di adaptasi dari novel LP karya Andrea yang mana novel ini sangat menginspirasi bagi pembacanya

dalam flm ini di dendangkan lagu"bunga Seroja" oleh mahar yang punya kecerdasan musik. aku sempat manggut2 dan geleng kepala saking asiknya dan syahdunya lagu ini. 

Seroja

Mari menyusun seroja
Bunga seroja ah... ah...
Hiasan sanggul remaja
Puteri remaja ah... ah...

Rupa yang elok
Di manja jangan dimanja ah... ah...
Puja lah ia sekadar
Oh sekadar saja

( korus )
Mengapa kau bermenung
Oh adik berhati binggung
Mengapa kau bermenung
Oh adik berhati binggung
Lupakan saja asmara
Pada asmara...
Lupakan saja asmara
Pada asmara...

Mari menyusun seroja
Bunga seroja ah... ah...
Hiasan sanggul remaja
Puteri remaja ah... ah...


pemandangan alamnya, pemainya, semua natular banget. Aku banget. hehehe......
membuat aku teringat desaku  tambak sari rubaru sumenep madura
Untuk pak presiden SBY wajib nonton agar tahu kondisi yang sesungguhnya potret pendidikan di daerah pendalaman. artinya jangan cuma menerima laporan dari mentri yang cuma ABS (asal bapak senang) saja
menteri pendidikan juga harus nonton dan jangan tersinggung. kalau perlu setelah nonton Film LP,pak menteri pendidikan adakan rapak khusus untuk merumuskan tentang kepijakan pendidikan yang pincang dan paradoks
agar anggaran pendidikan yang 20% tepat guna.
Bu Muslimah menggugat. begitulah kira yang saya
katakan
Hidup itu adalah Memberi Sebanyak-banyaknya.
bukan menerima Sebanyak-banyaknya
begitulah pesan bapak Harfan pada Laskar pelangi.
Ilmu tentang hidup
bagi para guru saya kira sangat perlu belajar dari ketabahan dan kesabaran bu Muslimah ini
semuga di Indonesia ini banyak Bu Muslimah2 lagi.
AKhir kata
Bangkitlah wahai Anak Negeri yang terbentang dari sabang sampai merauke
jadilah Laskar-laskar pelangi baru

oh iya tulisan ini sangat amburadul mengenai komentarku tentang film LP
agar lebih pas, baca aja novelnya dan tonton filmnya

Rabu, 24 September 2008

Musibah Apa Lagi Setelah ini!

Bulan ramadlan tahun 2008 ini, kita disuguhi menu teguran yang beraroma kematian. pertama: tragedi pembagian zakat  haji syaikhon di Pasuruan yang mengakibatkan 21 orang meninggal (senin/15/09/08). Musibah kedua datang dari kota Hujan, Bogor. tujuh orang meninggal akibat tertimbun tanah longsor (Rabu/24/09/08). apakah setelah musibah pasuruan dan bogor ini, kita akan di suguhi menu musibah yang beraroma kematian lagi? apakah kita akan mendengar berita yang berbunyi" telah terjadi kecelakaan sebuah kereta api pada jam.... di kota......, akibatnya sebanyak....(jumlah korban) meninggal." apakah kita akan mendengar berita kematian akibat kecelakaan pesawat, kapal kereta, bus?
musibah apa lagi setelah ini. atau memang kita telah menjadi bangsa yang terbiasa menggelar kenduri musibah? semoga tidak. Amien.
 

Selasa, 16 September 2008

Sajak-Sajak Badri

Rinduku pada ibuku

Di wajahmu ibu
Aku mendapatkan wajah Tuhan
Ia begitu indah menawan

Ibu!

Aku tidak mampu lagi merakit huruf menjadi kata lalu menjelma kalimat untuk melukismu Ibu!
Aku tahu bahwa langit begitu luas
Tapi kecintaanmu pada putra putrimu ini lebih luas dari tujuh lapis langit dan tujuh lapis bumi itu.

Bukankah Allah akan memberikan ridlo pada hanmba-Nya
Setelah ridlo mu Ibu !!

Catatan Seorang Anak Rantau yang rindu ibunya

Malam selasa jam 8 lewat 26 menit WIB.
Di dalam kamar kontrakanku ini aku rakit kata untuk bunda tersayangku yang ada di rumah
Aku begitu rindu padanya.
Aku sudah tidak lagi di marahi
Tapi aku rindu marahan ibu itu
Aku rindu dia memukul betisku
dengan sapu lidi buatan nenek ku
ibu marah dan memukul betis
karena aku tidak mau ke surau
aku rindu itu
tapi kini aku bukan lagi seperti aku masih 8 tahun
ibu tak mungkin marah
dan marahnya ibu sekarang adalah diam.
Diamnya ibu adalah marahnya
Sungguh aku bangga punya ibu serti beliau
Di wanita terhebat di dunia
Surgaku ada padamu ibu

******

Usaha Keluar dari Belenggu Kebodohan

Setiap ingsut pikiranku adalah upaya bebas dari dimensi kerabunan ku
Pikiranku beringsut dari dimensi kedimensi lain
Rabunku atas kerabunanku melahirkan kerabunan atas segala kerabunan.
********

Tembang Cinta Seorang Musafir Ilmu
Di bumi rantau ini aku meniti “Alif, Ba, Ta”
Dari kuncupnya bunga matahari merekah
Harumnya menyapa delapan hidung mata angin
tujuh lapis langit dan bumi semuanya mendoakan
Di bumi rantau ini aku menjelma Adam surgawi
padanya Allah ajarkan tentang Asma’- asma’Nya
dengan meniti Alif, Ba, Ta aku belajar merajut pelangi
menjadi selendang Ilahi

*******

Matinya Generasi Muda Islam di bumi 1001 Rudal
Daun zaitun dan kurma tersungkur jatuh berguguran
Jantungnya robek oleh peluru Dajjali
Ranting- rantingnya kering kerontang
Tigris efrat menjadi gurun sahara.
******

Mursyidku seorang Perempuan
Dari Masyithoh aku temukan keteguhan imani
walau disuluh bara api, dia mati harum kasturi
Dari siti Maryam aku temukan ketegaran insani
Dia dicerca dan dicaci karena hamil tanpa suami
‘Isa al-Masih lahir karena tiupan ruh al-Qudsy

tujuannya menyanpaikan Risalah dan kalam ilahi
Pada semua bany israely
Dari siti Hajar aku temukan ketegaran dalam pengasingan
Dia hamil dan melahirkan di padang pasir
Ismail putranya tidak dapat di susui
Akhirnya Allah memberi mukjizat
Dari bekas tumit kaki ismail keluarlah mata air zam-zamiy
Dari Rabiah el-Adawiyah aku belajar membakar surga neraka

Dengan api cinta ilahiyah.
Sehingga Hasan al-Bisri tidak mampu menaklukkannya

******

pendidikan yang memasung

anak-anak yang lahir dari rahim air mata cinta
kepada sejarahnya ia menggantungkan seribu asa
tapi apa dikata
mereka kini meringkuk di sidut ruang negeri yang pengap dan sesak
cakrawala imajinasinya dibonsai dan dikerdilkan
oleh kitab dan undang-undang
para tunas bangsa ini menjadi tumbal pasal-pasal yang di mike up
mark up

******

KKN dan Matinya Dakwah Islamiyah

Matahari rebah di pojok zaman
Jiwanya lunglai. Layu.
Cahanya tinggal asa
Raut wajahnya pucat pasi
Sinar fajarnya tidak lagi bangunkan kokok ayam
Auranya menjadi kesia-siaan
*******

Tentang Dunia Interpretasi
ternyata kita tunduk pada lafadz
bukan pada makna
padahal lafadz adalah bayang-bayang makna
betapa meruginya orang yang mengalirkan darah saudaranya
karena merebutkan lafadz

lafadz adalah upaya manusia untuk menyingkap tabir makna
makna menjelma beribu lafadz
setiap insan berhak untuk memilihnya
sesuai dengan kudrat dan iradahnya
segala lafadz terikat dengan ruang dan waktu
makna. Tidak!.
Utamakan makna di atas lafadz
Maka kau akan temukan segala hakikat pencarianmu
*******

Surabaya Kota paradoks

Surabayaku
Jiwamu kini kering kerontang
Walaupun langit menghujanimu
Tubuhmu penuh keramaian
Namun jiwamu penuh kesepian dan kesendirian
Itulah wajah kota
Laksana minyak dan air dalam satu wajan
Bersatu namun tidak pernah ketemu
Begitulah pepatah lama mengatakan

********

Obsesiku untuk keluar dari penyakit kebodohan

Dengan gunting semangatmu
kau pangkas rumput-rumput kebodohan
yang tumbuh liar di taman hatimu

*******

Aku dan Ketika Manusia Memuja Materi

dalam kembara cintamu
pada diri naqsi
aku mendayung debur ombak kehidupan
kucoba lempar jaring jala
walaupun benangnya putus
terkikis oleh krikil-krikil kehidupan yang meranjau raga
karena layar terkebang dan angin menghempaskannya
aku terdampar di tepi pantai kegersangan
karena hijau ranaunya janur ketulusan
terpangkas oleh clurit kapitalisme
rindangnya pohon persaudaraan telah tergadaikan oleh
oleh tiang-tiang iklan individualime.

********

Menyesal Bukanlah Jawaban

Tidak usah sesalkan apa yang telah terjadi, karena sang waktu terus berlari tanpa berhenti sedetikpun.
Sepantasnya kita koreksi dan evaluasi diri dan jangan terlena dalam keluh kesah.
Hanya langkah nyata dan aktifitaslah yang mampu menjawabnya.
Dengan semakin betambahnya angka-angka kalender semakin bertambah pula umur kita dan dekatlah pula kematian.
Dengan bergantinya sang waktu yang terus berputar, maka kita harus menata diri apa-apa yang pernah hilang karena telanan ombak kehidupan dan terhempas lalu terdampar di pantai penyesalan.

Kepura-puraan

Kita jangan pernah melakukan kepura-puraan.
Karena pada dasarnya kepura-puraan akan memnuat kita tidak bebas dalam menjalani hidup.
Kita akan selalu dibayang-baynagi monster yang namnya”Rasa Bersalah”, dan”Rasa membohongi diri sendiri
Belajarlah pada celotehan bocah dan sinar kejujuran matanya.
Ia adalah lambang ketulusan dan kejujuran.
Rauh wajahnya terpancar sinar Tuhan.

Pemimpin Adalah Juru Masak Untuk Rakyatnya


Perintah negeri ini telah menyebarkan aroma kepanikan, aroma kemiskinan, aroma pengangguran. Aroma itu sungguh tidak sedap dihirup. ia begitu menyengat lubang hidung berjuta nyawa. pemerintah telah salah memilih menu kebijakan. Dia bembuat menu kebijakan berdasarkan selera dirnya serta orang-orang disekilingnya. Padahal yang akan menikmati hidangan keputasan itu adalah rakyatnya sendiri yang telah melahirkan dan membesarkannya.

pemerintah adalah juru masak bagi rakyatnya. Dia harus menguasai selara makan rakyatnya.

Pemerinta dituntut untuk menguasai macam-macam sayuran, buah-buahan yang segar dan bergizi.presiden wajib pula mengetahui aneka rempah-rempah.

Makanan apa yang pantas dihidangkan pada pagi hari, siang hari, dan malam hari

Kalau siang hari yang bagus buat kesehatan dan pencernaan itu apa? Itulah yang harus di amalkan seorang presiden. pemerintah sebagai pramusaji harus mengabdi pada kepuasan, kesenangan, rakyatnya. Maka utamakanlah kepuasan rakyat. Sekali lagi utamakanlah kepuasan rakyat..!!!.

Khairu al-Umam Khatibu al-Ummah

(Paling baiknya pemimpin adalah pelayan bagi rakyatnya).

Al-Hadith

Mau Pintar Ko’ Harus Pakai Sepatu...!!!

Seperti biasanya si Helap selalu mengisi waktu kosongnya dengan cara berselancar di atas ombak pengetahuan yaitu di perpustakaan IAIN Sunan Ampel Surabaya.

“ke perpus yuk!” ajak si helap pada si longor.

“Hayo, tapi aku mandi dulu!” si longor menjawab sambil tangan kanannya menarik handuknya yang terpampang di pintu.

Selesai si longor menyegarkan tubuhnya akhirnya kedua teman karip ini berangkat keperpus.

“Kartu perpusnya jangan lupa!” si helap memeringati si longor.

Sesampai di ruangan koleksi umum di lantai dua si helap di kagetkan dengan teguran seorang lelaki separuh baya. Di kepalanya terlihat rambut putihnya mulai tampak. Memang lelaki itu adalah salah satu karyawan perpuskaan.

“mas!. keluar!” lelaki itu menyuruh si helap keluar dari gudang ilmu tersebut.

“ loh kenapa pak!” si helap pura-pura kaget sambil menapat wajah orang telah berdiri di depannya itu

“keluaar..!!!”

“kamu tidak pakai sepatu”

“ooooo itu! . Iya iya pak!. sorry pak! sepatuku basah. Kena hujan ”

“ah alasan kamu” si karyawan masih memaksa si helap untuk keluar dari perpustakaan.

“ pak sorry pak ya! Untuk yang sekarang ini harap ma’fu (di maafkan) dulu laaaaaa!.

Akhirnya si karyawan perpus tadi tidak jadi memarahi si helap. Dan di pergi begitu saja.

“apa hubungannya sepatu dengan ilmu” gumam si helap.

“iya ya ! mau pintar ko’ harus pakai sepatu!” timpal si longor dengan nada rada rada heran.

Festival Topeng Monyet

Festival topeng monyet akan segera digelar. Orang-orang pada riah-riuh membicarakan siapa yang akan memenangkan festival topeng monyet paling bergengsi ini. Tukang becak, sopir angkot, mahasiswa para artis, ibu rumah tangga semunya mulai pikir-pikir siapa saja yang pantas memenanginya.

Tidak kalah sibuknya adalah para pawang monyet. Mereka sibuk memilah dan milih monyet-monyet piaraannya untuk dikutkan dalam festival tersebut. Untuk memenangkan perlombaan ini para pawang monyet berlomba mempercantik monyetnya yang akan di adu.

Bulu-bulu monyet yang akan diikutkan dalam festival mulai di sisir agar terlihat lebih rapi. Siang dan malam monyet-monyet itu sibuk berlatih agar nanti tidak mengecawakan juragannya.

Semakin hari, acara festival topeng monyet semakin mendekati hari H. sosialisasi dan pengenalan semakin gencar. Gambar, foto dan poster bertebaran dimana-mana.

Gambar monyet yang akan ikut kontestan mulai terpampang dimana-mana.

selamat mengikut Festival topeng monyet

tepuk tangan buat para topeng monyet....!!!!!

Cita-Cita Zahra

“Bu!, Zahra telah lulus Madrasah Aliyah. Ini ijazahnya. Saya kopy sekaligus dengan legalisirya biar tidak repot nanti kalau ada perlu apa-apa di kemudian hari.”

“Bu, Zahra mau kuliah.”

“Mau kuliah kemana kamu?, lagian dari mana dapat biaya. Kuliah itu besar biayanya. Tidak seperti sekolah biasa. Biayanya jutaan. Kita ini keluarga miskin. Pendapatan setiap harinya hanya cukup untuk beli minyak goreng, tahu dan tempe. Kamu kan tahu sendiri pekerjaan ayah dan ibu hanya petani lombok dan tomat. Iya kalau kita keluarga yang setiap bulannya punya gajian. tidak begitu repot. Kalau kita paling-paling mampunya ngutang sana ngutang sini. Apa kata tetangga. Telinga ibu gatal dengar omongan mereka.”

Zahra tidak mengeluarkan sepatah kata apapun. Zahra diam. Dia menyadari status dirinya sebagai anak yang tidak berpunya.

“ya kalau kamu sudah bulat niatmu untuk kuliah, ibu hanya setuju aja, itu terserah ayahmu. Ibu hanya ikut apa kata ayahmu.

Yaaaa….. kalau kamu emang punya niat untuk kuliah, musyarawahkan aja ke ayahmu. Ibu hanya iya-iya aja. Siapa sih yang tidak ingin punya anaknya sukses.

“Saya ingin kuliah ke jogja.”

“mana itu jogja?”. Jawa tengah.”

Bukan, jogya ya jogya, kata Zahra pada ibunya

Kalau itu terlalu jauh. Ibu setuju kamu kuliah di Surabaya saja. Lebih dekat. Sekarang ongkos transportatasi naik semua akibat kenaikan harga BBM.

“Iya bu” mendengar penjelasan ibunya, Zahra tidah bisa apa-apa. Zahra ibarat layang-layang yang mau terbang tinggi. Dia hanya berharap pada restu kedua orang tuanya dan ridlo Allah.

Kini Zahra telah menjadi mahasiswa, hari-harinya disibukkan dengan kegiatan kuliah dan organisasi. Dengan singkat cerita, setelah empat tahun berkutat dengan ilmu pengetahuan, kini Zahra lulus kuliah dan menjadapatkan nilai comloude. Suatu prestasi yang sangat didambakan oleh setiap insan akademis.

Ya Allah kini aku telah menjadi serjana. Ini adalah prestasi ibu dan ayakku. Karena dialah yang membiayaku dengan penuh suka cita.

Ya Allah semoga hambamu ini tidak menjadi malinkundang.

AMIEN.

Hadza Minfadli robby, an-Asykura, an-Akfur

Aku, Koran dan Segelas Kopi

Hari hariku seperti biasanya. Tidak ada perubahan yang mencolok. Selesai dari warnet jam 07 pagi saya ke kos. Mandi. Sarapan. Baca Koran di warung dengan cukup segelas teh saja di tambah goreng pisang atau goreng tahu. Pokoknya sesuai seleraku. saya bisa leluasa membaca Koran harian. Saya membaca koran di warung bukan saya tidak baca di warnet. Namun rasanya kurang lengkap kalau pagi hari saya tidak pergi kewarung kopi sambil membaca koran.

Membaca koran di warung kopi punya keasikan tersendiri. Karena merasa berkompetensi. Bayangkan. Satu koran kadang yang antre lima orang. Memang begitulah Negara berkembang. Akses baca masyarakat sangat terbatas. Kalau sudah jenuh duduk berlama-lama di warung dengan suasana yang semakin panas karena matahari sudah setinggi ubun-ubun saya pulang ke kontrakan.

Sesampainya di kontrakan, terkadang saya tidak langsung tidur karena semalam sudah tidak tidur karena ngenet, saya pergi kekampus. Sesampai kekampus bukan kuliah tetapi duduk lagi di kantin mak maryamah. Di kantin mak yam panggilan akrabnya, saya biasa memilih tempat duduk yang luas dan tidak begitu ramai dengan pembeli yang lain. Disana pesan kopi lagi. Biasa agar tidak mengantuk. Segelas kopi dan buku menjadi teman paling setia dan juga paling asyiik untuk berbagi rasa.

Aku, Ayah dan Nasionalisme

“Sejarah itu akan terulang.Cuma pemain dan waktunya yang beda anakku. Begitulah ucapan ayah padaku. Suaranya begitu berat. Tatapannya menerawang jauh. Entah apa yang ada dalam pikirannya.

Memang akhir-akhir ini ayah jarang sekali bicara. Ya kadang seperlunya saja.

“aku tidak tahu lagi jadi apa bangsa ini. Meraka para pemimpin sekarang adalah teman-teman sepermainan ayah waktu kecil. Aku tahu mereka. Tapi mereka telah berubah. Begitulah manusia. Tidak bisa ditebak. Benar kata nenekmu dulu,”sedalam-dalamnya lautan masih bisa diselami. Tapi kalau kedalam jiwa seseorang tidak bisa diselami.

Mendengar perkataan ayah, aku hanya diam. Karena bagiku, itu adalah ilmu kehidupan. Itu tidak didapat di ruang-kelas. Aku menyimak petuah-petuahnya yang sering aku tidak mengerti maksudnya. Bahasanya penuh kiasan dan perumpamaan.

“anakku…!!!”.

“iya ayah..!!.

“apa yang engkau pahami tentang nasionalisme dalam eramu ini.”

Mendengar pertanyaan ayah, aku bingung. Dia menanyaiku tentang nasionalisme. Tapi dia mengharap keterang dalam perspektif saya.

“apa merunutmu?”, aku kaget. Ayah telah membuyarkan pikiraku dengan pertanyaanya.

“nasionalisme dalam konteks kekinian dan kedisinian …

aku memahami bahwa perilaku nasionalisme bukan lagi mamanggul bambu runcing atau senapan seperti tahun 45. nasionalisme bukan hanya mengibarkan bendera merah putih saat upara 17 agustus. Tetapi nasionalisme sekarang bentuknya adalah perang melawan KKN, skandal politik dan ekonomi. Perang melawan kebijakan yang tidak memihak pada kepentingan bangsa indonesia

Sekarang penjajahan tidak lagi berbentuk peluru atau rudal. Sekarang menajajah atau penguasaan satu Negara pada Negara lain bukan bentuk pencaplokan sebagaimana yang dilakukan zionis pada palestina. Tetapi penjajahan berbentuk LOBI, MoU, kesepakatan dan antara pihak asing dengan pemerintah lewat tanda tangannya. Pertukarang budaya atau bertukaran pelajar. LSM atau NGO

Inilah yang dinamakan Soft Power

itulah sedikit jawabanku pada ayahku. Ya walaupun itu jauh dari harapan ayah yang lebih banyak makan asam garam kehidupan.

Setelah mendengar jawabankuayah hanya tersenyum dan terkekek.”anakku…! anakku…!! Kau memanganakku satu2-nya harapan ayah.

“Ya udah sana kamu istirahat, sekarang waktunya udah malam, besok kamu masih mau sekolah, entar terlambat”ayah menyuruhku untuk tidur

karena waktu sudah malam, akhirnya aku masuk kekamar tidur dan aku matikan lampu.

Akibat kantuk yang sudah sangat, akhirnya aku terlelap dan pergi kealam kapuk (TIDUR) pada saat aku akut tidur, aku tidak tahu lagi tetang apa yang terjadi diluar sana.

Senin, 15 September 2008

TRAGEDI ZAKAT PASURUAN

sebanyak 21 orang meninggal karena terinjak-injak pada saat mau menirima uang zakat sebesar Rp. 30.000. dari haji H Syaiko. tragedi ini terjadi di pasuruan senin (15/09/08) atau 15 ramadlan 1429 H.

tragedi ini menjadi catatan hitam dalam lembaran sejarah bangsa Indonesia. bangsa yang mayoritas muslim terbesar di suluruh dunia. secara ekonomi masuk dalam urutan nomor urut sandal.
sungguh ironis....!!!
demi uang sebesar Rp 30.000 umat islam berdesakan sampai dia meninggal dunia. dari tragedi bertanda bahwa kemiskinan semakin bertambah. atau memang bangsa kita telah telah mencetak manusia yang bermental miskin atau pengamin! kalau bermental itu mengapa setiap ada bantuan semuanya berteriak miskin. ketika ada program gratis berobat kerumah sakit, semuanya mengaku miskin, ketika adaprogram BLT semuanya miskin. semuanya berebutan mau mendapatkan kartu miskin. inilah potret bangsa kita.
lalu pertanyaanya kemudian adalah; siapa yang akan di salahkan ketika terjadi seperti apa yang terjadi di pasuruan ini.
apakah masyarakat yang sebagai penerima zakat?!kenapa sampai berdesak-desakan?
atau si pemberi zakat(H. Syaikho)?! kenapa H. Syaikho memberi zakat dengan cara seperti itu (memberi langsung secara massal) tanpa melalui amil zakat, atau kenapa masyarakat kurang punya kesadaran mengeluarkan zakatnya melalui amil zakat. apakah rasa percayanya masyarakat pada amil zakat tidak ada? sehingga lebih enak memberi zakat  secara langsung?

kedepan agar hal ini tidak terjadi lagi maka harus ada perang langsug dari tokoh agama dan pemerintah yang mengatur tentang tat kelola BAZIS.
tapi ingat kalau seumpapanya zakat infaq dan sadakah di urus oleh lembaga tertentu yang telah di sahkan oleh MPR dan di laksanakan oleh pemerintah maka Uangnya jangan di KKN.
kentalnyaKKN di semua lembaga ini termasuk di badan amil zakat tentunya yang membuat umat enggan untuk mengeluarkan kewajibannya sebagai seorang muslim
kedua yang perlu ditanamkan dalam pola pikir masyarakat adalah" budaya malu" karena selama ini masyrakat kita kalau melihar Rupiah semuanya miskin, walaupun kaya!
buang jauh mintal-mintal imperior atau mintal irlander.
apakah kejadian di pasuruan tahun ini akan terhadi di tahun depan dan di waktu yang sama?
semoga tidak ada lagi
AMIEN!!

Jumat, 12 September 2008

FKMSB Surabaya Buka Puasa Bersama

Pada hari jumat sore jam 17-an, 12 September 2008, teman-teman Mahasiswa Santri Banyuanyar (Forum Komunikasi Mahasiswa Santri Banyuanyar) yang kuliah di Surabaya mengadakan acara buka puasa bersama sekaligus temu kangen bersama alumni. Acara yang diletakkan dilapangan sepak bola kampus IAIN SuPel SBY ini, di hadiri oleh beberapa teman-teman mahasiswa banyuanyar yang baru masuk (mahasiswa Baru) ataupun yang sudah pasca sarjana.

adapun yang menjadi pemateri adalah ustad Ali Muhdi M. Si, salah satu senior FKMSB yang sekaligus sebagai salah satu dosen di Fakultas Adab. tema yang beliau sampakaikan adalah"bulan puasa dan reformasi moral bangsa" dari tema ini ada beberapa catatan penting untuk mereformasi moral bangsa. pertama adalah kesadaran individu yang di mulai dari diri sendiri. kesadaran ini akan terbangun apabila ada keikhlasan hati tuk merubah dan memulai. kemudian yang kedua adalah kesadaran kolektif. kesadaran ini akan terlaksana apabila sudah di kuatkan atas dasar kesadaran individu. kesadaran setiap individu untuk menata hati adalah kunci utama dalam perubahan sosial. hati adalah penggerak utama dalam setiap kehidupan manusia.

karena sudah adzan magrib sekaligus tanda buka puasa, maka teman-teman berbuka puasa dengan segelas air mineral dan sebungkus nasi. bagi yang merokok ya...langsung merokok. selesai Berbuka kemudia sholat maghrib. selesai shalat magrib kemudian dilanjutkan dengan ramah tamah atau temu kangen bersama para senior yang sudah lulus atau masih melanjutkan S2, seperti ustads Zainullah Shomad, Rasyid sullam, Ustad Ramli. dan  kanda Basid Merdeka, yang sekarang menjabat sebagai ketua Umum IPNU Jatim (wah hebat donk...!!!).

selain dari para senior di situ ada teman-teman seangkatan saya (2004) seperti Zubaida (tarkas), misnayu (dayu), mahalli,  dan masih banyak yang lainnya. yang angkatan  2005, ada Amir, farwis,dll wah tidak hafal saya nulisnya. maklum daftar hadirnya ada di ketua.

ada beberapa harapan-harapan yang dilontarkan oleh saudara BASID(Ketum IPNU Jatim).
  • sebaiknya kedepan diadakan semacan kajian bulanan atau mingguan. dan yang mengisi adalah para anggota senior. seperti yang sudah pasca. tapi dengan catatan di jadwal.
  • harapan kedua adalah, sebaiknya kedepan para santri banyuanyar yang sudah menjadi mahasiswa diharapkan mampu berkarir di manapun dengan jejaring atau relasi dan komunikasi yang dimilikinya dan tentunya harus dibekali dengan pengetahuan dan skill yang mumpuni.
  • dan terakhir adalah bangun terus hubungan komunikasi dan silaturrahmi jangan sampai putus. dari komunikasi dan silaturrahmi maka akan mendapatkan pengetahuan yang tidak pernah didapat sebelumnya.
  • tetap istiqomah dalam bingkai laa ilaaha illallah
selesai ramah tamah dan berbagi pengalaman serta tips2 menjadi orang sukses akhirnya....
Allahu akbar..!!2x
....
.....
....
"hayya alassholah....!!!!2
"Hayya alal falah....!!!!2x
suara adzan mengalun begitu indah dari menara masjid ulul-albab memanggil umat islam untuk rehat, melepas semua kepenatan karena aktifitas seharian
akhirnya kami pulang ke kost masing-masing. dalam hatiku berujar" betapa indahnya kebersamaan"
Ramadlan telah menyatukan jiwa kami FKMSB.

Label:

Minggu, 07 September 2008

SELAMAT JALAN LORA MAMAK (MAULANA ITHBAT)

pagi itu sekitar jam 08: 30, senin 01 september 2008, suasa sepi. maklum pertama ramadlan. dan itu aku sempatkan jalan-jalan ke kampus fakultas dakwah tuk menulis jadual kuliah. se sampai di tangga pertama langkah kakiku berhenti karena dari saku celanaku ada bunyi sms masuk.

"tet tet,teett, teett,tet' aku rogoh HP dan kulihat ada gambar amplop bertanda ada sms masuk. hati bertanya? ada apa gerangan sepagi ini ada sms masuk. ku baca. ternya sms itu dari teman sepondokku, mahrus ali. sekarang dia di UII. ada apa mahrus sms sepagi ini.

"Ra mamak, maulana itsbat (putra Ra Nur kali baru),kuliah di malang meninggal. kecelakaan di ponorogo pulang dari KKN.
mahrus ali xxxx

Dek...!!!! seketika itu juga aku menjadi sesak. dadaku remuk. alam menjadi gelap. serasa tidak percaya. kabar meninggalnya seorang lora muda seusiaku. meninggal dengan cara kecelakaan. tragis!.
Inna Lilla...!!!! ra mamak meninggal! kataku dalam katiku. seketika itu juga bayangan seorang ra MaMak melintas dalam pikiranku. dia teman akrabku di pondok banyuanyar. lora yang sangat bersahaja. sederhana.

Ya Allah, mengapa secepat itu....!
kini Ra Mamak telah tiada. dia mandahului kita tuk menuju sisi-Nya.
mengingat Ra mamak. akut tidak mampu menumpahkan dalam tulisannya ini.
aku tidak mampu.
ini bahasa hati. tidak bisa.
Ra mamak....!!! semoga engkau lebih tenang di sisi-Nya. dunia ini tidak lagi ramah.
Ra...!!!
saporanah manabi kalauleh andik kasalaan ka panjhenengan Ra...!!!
saya selalu berani pada empean. saya selalu sok ini sok itu pada pean. namum pean tetap ra mamak yang sabar dan tulus.
Selamat Jalan Ra MaMak (maulana Ithbat)
"kalau sudah tiada// baru terasa// bahwa kehadirannya sungguh berharga//
sekali lagi selamat jalan ra mamak...!!

OCEHANKU TENTANG ORMADA

Setiap mahasiswa yang kuliah di luar daerah tentunya punya organisasi kedaerahan. ini lebih dikenal dengan ORMADA, organisasi mahasiswa daerah. salah satu ORMADA yang ada di IAIN sunan Ampel khususnya yang dari Madura, ada IKMAS (ikatan mahasiswa sumenep), FORMAKAN (forum mahasiswa pamekasan). sekarang berubah jadi el-Man. dari sampang ada HIMASA (himpunan mahasiswa sampang) dari bangkalan ada IKAMABA (Ikatan mahasiswa bangkalan) dan banyak lagi ormada yang tentunya saya tidak mungkin saya list di sini.

semaraknya organisasi kedaerahan di dunia kampus adalah salah satu bentuk perekat tali silaturrahmi sesama mahasiswa yang sedaerah, senasip dan sepenanggungan. intinya untuk merekatkan rasa emosional sesama mahasiswa daerah.

karena ORMADA adalah organisasi yang di tangani oleh mahasiswa/i, tentunya ORMADA tidak hanya untuk sebagaimana yang disebutkan di atas. tetapi ORMADA juga sebagai wadah atau ajang untuk menempa diri, menguji mental, berorganisasi, dan berbagi ilmu dan pengalaman.  baik lewat menjadi pengurus atau lewat kajian-kajian khusus, dialog antar mahasiswa. dari inilah tumbuh bibit generasi muda bangsa. karena sebagaimana di katakan oleh Ahmad Wahib, dalam bukunya' pergolakan pemikiran Islam (P2I), sebaiknya kaum intelektual harus berangkat atau di mulai dari kelompok2 kecil dulu. ini adalah kegiatan yang internal oriented.

sedangkan kegiatan yang eksternal oriented, seperti malakukanpelatihan-pelatihan dan pendampingan advokasi terhadap permasalah masyarakat terutama masalah yang terjadi di daerah asal. penyikapan penyikapan mahasiswa daerah terhadap permasalah daerahnya baik yang berkaitan dengan isu pemerintahan,politik dan budaya adalah suatu keharusan. karena dari inilah letak tanggung jawab mahasiswa terhadapa daerahnya di uji keberadaannya.

semakin mahasiswa responship terhadap masalah daerahnya, maka mahasiswa daerah secara otomatis telah menjalankan tugasnya sebagai kaum intelektual organis. selain penguatan teori dan konsep, juga dibarengi dengan karya jelas. mahasiswa tidak zamannya lagi merasa ada dimenara gading. seperti api jauh dari panggangnya.

tetapi satu hal yang perlu jadikan catatan adalah. karena Ormada adalah oraganisasinya Mahasiswa maka yang jadi titik tekan adalah ORMADA harus punya tradisi intelektual oriented tuk semua anggotanya bukan  tradisi politik oriented.

memang sih ORMADA bukan OKP seperti HMI, PMII, IMM, GMNI, GEMA PEMBESANAN, KAMMI, maka wajar jika ORMADA dinilai hanya sebagai oraganisasi cangkruan. dan ini saya rasakan ketika IKMAS mau mengadakan Acara seperti Seminar, bedah buku, pelatihan dan berbagai kegiatan lainnya, maka kendala klasik ada pada keuangan. di masalah keuangan ini kelihaian ketua dan peserta jajaran pengurusnya di lihat. bagaimana menyisiasatinya.

dan ORMADA akan menjadi maju apabila didukung penuh atau mendapat perhatian pemerintah setempat dan para alumninya yang sudah sukses. terutama masalah di dana. (uang).

karena malasah yang selalu terulang terjadi adalah masalah uang. uanga ada. ORMADA jalan. kegiatan lancar. dari mana dana keuangan ormada? bisa dari anggota, danatur, sukarelawan, dan instansi. maka tidak heran jika ORMADA sering kali kembang kempis keberadaannya. 
semoga ORMADA menjadi organisasi alternatif bagi mahasiswa.
 

Sabtu, 06 September 2008

PANGGILAN RAMADLAN


dulu..
ramadlan memanggilku kesurau.
tarawih dan witir lalu tadarrus.
ke makam leluhurku
dan kepanti hasuhan

kini....!!!
ramadlan memanggil ku tuk di depan TV.
internet lagi.
juga ke mall.
taman bunga tentunya.
Ramadlanku sayang
Ramdlan malang



AKU RINDU PULANG KE DESA

sejak kepindahanku ke Surabaya untuk kuliah SI, aku menjadi jarang berziarah ke kuburan almarhum Ayahku. kalau dulu, waktu aku masih menjadi santri di banasare, aku bisa ziarah setiap hari kamis sore. sekarang tidak lagi. aku lebih banyak di surabaya. jarang pulang. kadang setiap akhir semester. untuk pulang ke kampungku kadang pertimbangan ongkos. surabaya sumenep relatif jauh untuk ukuran mahasiswa yang pas-pasan.

Aku nyekar ke kuburan ayahku hanya setiap hari raya idul fitri, sebelum shalat id. salain itu juga kalau aku mau balik ke surabaya tuk pamitan.

bulan ramadlan ini aku ingin segera pulang kampung. aku kangen ibu, ayah, kakak, adik, nenek, kakek, ponakan, kampung dan teman sepermainan. satahun sudah aku tidak pulang, semenjak aku menjadi oprator di sebuah warnet.

kini aku benar-benar rindu Ibu. selamat datang kembali di kampung ku tercinta. selamat datang di alam yang penuh kesejukan dan ketenangan yang jauh dari kebisingan. selamat datang kembali di desaku yang penuh kesahajaan, kekerabatan, kekeluargaan. aku akan bernostalgia dengan teman-temanku masa kecil dulu. aku bersilaturrahmi ke guru alifku.
aku akan siap berdesak-desakan dengan para penumpang yang akan mudik menjelang lebaran.