JEMBATAN SURAMADU
By : Badri Al-Amien*
Jembatan Suramadu
Para investor telah menunggu
Tuk menggarap lahan yang belum terganggu
mengubah batu jadi perunggu
Jembatan Suramadu
Aku tertunduk lesu
Melihat ibu diam termangu
Jembatan Suramadu
Siang malam penuh lampu
Masjid dan Surau kian bisu
Adzan dan iqomat dianggap tidak perlu
Jembatan Suramadu
Anak putu semakin tidak menentu
Mereka kehilangan orang yang digugu dan tiru
Jembatan Suramadu
Pesantren – pesantren gampang diadu
Demi kepentingan pemilu
Mereka tahu ditipu
Tapi justru berperilaku benalu
Jembatan Suramadu
Anak kecil menangis tersedu – sedu
Ibunya tidak lagi mampu membeli susu
Kerjaannya hanya sebagai kuli batu
Jembatan Suramadu
Di kamar hotel banyak tessu
Orang – orang tidak mau tahu
Karena itu kebebasan individu
Jembatan Suramadu
Kepada siapa lagi aku harus mengadu
Tuk menghilangkan rasa rindu
Ya…!!
Hanya Allahlah yang Maha Tahu
Allahu…!!
Huu…!!!
Huuu……..!!!
Surabaya 1 April 2009