OCEHANKU TENTANG ORMADA
Setiap mahasiswa yang kuliah di luar daerah tentunya punya organisasi kedaerahan. ini lebih dikenal dengan ORMADA, organisasi mahasiswa daerah. salah satu ORMADA yang ada di IAIN sunan Ampel khususnya yang dari Madura, ada IKMAS (ikatan mahasiswa sumenep), FORMAKAN (forum mahasiswa pamekasan). sekarang berubah jadi el-Man. dari sampang ada HIMASA (himpunan mahasiswa sampang) dari bangkalan ada IKAMABA (Ikatan mahasiswa bangkalan) dan banyak lagi ormada yang tentunya saya tidak mungkin saya list di sini.
semaraknya organisasi kedaerahan di dunia kampus adalah salah satu bentuk perekat tali silaturrahmi sesama mahasiswa yang sedaerah, senasip dan sepenanggungan. intinya untuk merekatkan rasa emosional sesama mahasiswa daerah.
karena ORMADA adalah organisasi yang di tangani oleh mahasiswa/i, tentunya ORMADA tidak hanya untuk sebagaimana yang disebutkan di atas. tetapi ORMADA juga sebagai wadah atau ajang untuk menempa diri, menguji mental, berorganisasi, dan berbagi ilmu dan pengalaman. baik lewat menjadi pengurus atau lewat kajian-kajian khusus, dialog antar mahasiswa. dari inilah tumbuh bibit generasi muda bangsa. karena sebagaimana di katakan oleh Ahmad Wahib, dalam bukunya' pergolakan pemikiran Islam (P2I), sebaiknya kaum intelektual harus berangkat atau di mulai dari kelompok2 kecil dulu. ini adalah kegiatan yang internal oriented.
sedangkan kegiatan yang eksternal oriented, seperti malakukanpelatihan-pelatihan dan pendampingan advokasi terhadap permasalah masyarakat terutama masalah yang terjadi di daerah asal. penyikapan penyikapan mahasiswa daerah terhadap permasalah daerahnya baik yang berkaitan dengan isu pemerintahan,politik dan budaya adalah suatu keharusan. karena dari inilah letak tanggung jawab mahasiswa terhadapa daerahnya di uji keberadaannya.
semakin mahasiswa responship terhadap masalah daerahnya, maka mahasiswa daerah secara otomatis telah menjalankan tugasnya sebagai kaum intelektual organis. selain penguatan teori dan konsep, juga dibarengi dengan karya jelas. mahasiswa tidak zamannya lagi merasa ada dimenara gading. seperti api jauh dari panggangnya.
tetapi satu hal yang perlu jadikan catatan adalah. karena Ormada adalah oraganisasinya Mahasiswa maka yang jadi titik tekan adalah ORMADA harus punya tradisi intelektual oriented tuk semua anggotanya bukan tradisi politik oriented.
memang sih ORMADA bukan OKP seperti HMI, PMII, IMM, GMNI, GEMA PEMBESANAN, KAMMI, maka wajar jika ORMADA dinilai hanya sebagai oraganisasi cangkruan. dan ini saya rasakan ketika IKMAS mau mengadakan Acara seperti Seminar, bedah buku, pelatihan dan berbagai kegiatan lainnya, maka kendala klasik ada pada keuangan. di masalah keuangan ini kelihaian ketua dan peserta jajaran pengurusnya di lihat. bagaimana menyisiasatinya.
dan ORMADA akan menjadi maju apabila didukung penuh atau mendapat perhatian pemerintah setempat dan para alumninya yang sudah sukses. terutama masalah di dana. (uang).
karena malasah yang selalu terulang terjadi adalah masalah uang. uanga ada. ORMADA jalan. kegiatan lancar. dari mana dana keuangan ormada? bisa dari anggota, danatur, sukarelawan, dan instansi. maka tidak heran jika ORMADA sering kali kembang kempis keberadaannya.
semoga ORMADA menjadi organisasi alternatif bagi mahasiswa.
semaraknya organisasi kedaerahan di dunia kampus adalah salah satu bentuk perekat tali silaturrahmi sesama mahasiswa yang sedaerah, senasip dan sepenanggungan. intinya untuk merekatkan rasa emosional sesama mahasiswa daerah.
karena ORMADA adalah organisasi yang di tangani oleh mahasiswa/i, tentunya ORMADA tidak hanya untuk sebagaimana yang disebutkan di atas. tetapi ORMADA juga sebagai wadah atau ajang untuk menempa diri, menguji mental, berorganisasi, dan berbagi ilmu dan pengalaman. baik lewat menjadi pengurus atau lewat kajian-kajian khusus, dialog antar mahasiswa. dari inilah tumbuh bibit generasi muda bangsa. karena sebagaimana di katakan oleh Ahmad Wahib, dalam bukunya' pergolakan pemikiran Islam (P2I), sebaiknya kaum intelektual harus berangkat atau di mulai dari kelompok2 kecil dulu. ini adalah kegiatan yang internal oriented.
sedangkan kegiatan yang eksternal oriented, seperti malakukanpelatihan-pelatihan dan pendampingan advokasi terhadap permasalah masyarakat terutama masalah yang terjadi di daerah asal. penyikapan penyikapan mahasiswa daerah terhadap permasalah daerahnya baik yang berkaitan dengan isu pemerintahan,politik dan budaya adalah suatu keharusan. karena dari inilah letak tanggung jawab mahasiswa terhadapa daerahnya di uji keberadaannya.
semakin mahasiswa responship terhadap masalah daerahnya, maka mahasiswa daerah secara otomatis telah menjalankan tugasnya sebagai kaum intelektual organis. selain penguatan teori dan konsep, juga dibarengi dengan karya jelas. mahasiswa tidak zamannya lagi merasa ada dimenara gading. seperti api jauh dari panggangnya.
tetapi satu hal yang perlu jadikan catatan adalah. karena Ormada adalah oraganisasinya Mahasiswa maka yang jadi titik tekan adalah ORMADA harus punya tradisi intelektual oriented tuk semua anggotanya bukan tradisi politik oriented.
memang sih ORMADA bukan OKP seperti HMI, PMII, IMM, GMNI, GEMA PEMBESANAN, KAMMI, maka wajar jika ORMADA dinilai hanya sebagai oraganisasi cangkruan. dan ini saya rasakan ketika IKMAS mau mengadakan Acara seperti Seminar, bedah buku, pelatihan dan berbagai kegiatan lainnya, maka kendala klasik ada pada keuangan. di masalah keuangan ini kelihaian ketua dan peserta jajaran pengurusnya di lihat. bagaimana menyisiasatinya.
dan ORMADA akan menjadi maju apabila didukung penuh atau mendapat perhatian pemerintah setempat dan para alumninya yang sudah sukses. terutama masalah di dana. (uang).
karena malasah yang selalu terulang terjadi adalah masalah uang. uanga ada. ORMADA jalan. kegiatan lancar. dari mana dana keuangan ormada? bisa dari anggota, danatur, sukarelawan, dan instansi. maka tidak heran jika ORMADA sering kali kembang kempis keberadaannya.
semoga ORMADA menjadi organisasi alternatif bagi mahasiswa.
2 Komentar:
Ya Gitu Deh... Ormada sebagai ORTIF (organisasi alternatif) bagi mahasiswa/i yang ingin menambah kemampuan plus. Karena OKP -apapun organisasinya- tidak akan jauh menyentuh bagian terdalam penguatan hubungan emosional antar mahasiswa satu rumpun. Tidak kemudian rasisme yang dimunculkan, tetapi lebih kepada solidaritas kedaerahan untuk berkompetisi dalam ranah menumbuh-kembangkan kepribadian bangsa.
Betul..!!
Ya Gitu Deh... Ormada sebagai ORTIF (organisasi alternatif) bagi mahasiswa/i yang ingin menambah kemampuan plus. Karena OKP -apapun organisasinya- tidak akan jauh menyentuh bagian terdalam penguatan hubungan emosional antar mahasiswa satu rumpun. Tidak kemudian rasisme yang dimunculkan, tetapi lebih kepada solidaritas kedaerahan untuk berkompetisi dalam ranah menumbuh-kembangkan kepribadian bangsa.
Betul..!!
Posting Komentar
Berlangganan Posting Komentar [Atom]
<< Beranda