Foto Saya
Nama:
Lokasi: Sumenep/Surabaya

Seorang Anak Manusia yang terlahir dari rahim Cinta Kasih Ibu Bapak untuk Menyinari jagat raya dengan membangun KePercayaan

Senin, 15 September 2008

TRAGEDI ZAKAT PASURUAN

sebanyak 21 orang meninggal karena terinjak-injak pada saat mau menirima uang zakat sebesar Rp. 30.000. dari haji H Syaiko. tragedi ini terjadi di pasuruan senin (15/09/08) atau 15 ramadlan 1429 H.

tragedi ini menjadi catatan hitam dalam lembaran sejarah bangsa Indonesia. bangsa yang mayoritas muslim terbesar di suluruh dunia. secara ekonomi masuk dalam urutan nomor urut sandal.
sungguh ironis....!!!
demi uang sebesar Rp 30.000 umat islam berdesakan sampai dia meninggal dunia. dari tragedi bertanda bahwa kemiskinan semakin bertambah. atau memang bangsa kita telah telah mencetak manusia yang bermental miskin atau pengamin! kalau bermental itu mengapa setiap ada bantuan semuanya berteriak miskin. ketika ada program gratis berobat kerumah sakit, semuanya mengaku miskin, ketika adaprogram BLT semuanya miskin. semuanya berebutan mau mendapatkan kartu miskin. inilah potret bangsa kita.
lalu pertanyaanya kemudian adalah; siapa yang akan di salahkan ketika terjadi seperti apa yang terjadi di pasuruan ini.
apakah masyarakat yang sebagai penerima zakat?!kenapa sampai berdesak-desakan?
atau si pemberi zakat(H. Syaikho)?! kenapa H. Syaikho memberi zakat dengan cara seperti itu (memberi langsung secara massal) tanpa melalui amil zakat, atau kenapa masyarakat kurang punya kesadaran mengeluarkan zakatnya melalui amil zakat. apakah rasa percayanya masyarakat pada amil zakat tidak ada? sehingga lebih enak memberi zakat  secara langsung?

kedepan agar hal ini tidak terjadi lagi maka harus ada perang langsug dari tokoh agama dan pemerintah yang mengatur tentang tat kelola BAZIS.
tapi ingat kalau seumpapanya zakat infaq dan sadakah di urus oleh lembaga tertentu yang telah di sahkan oleh MPR dan di laksanakan oleh pemerintah maka Uangnya jangan di KKN.
kentalnyaKKN di semua lembaga ini termasuk di badan amil zakat tentunya yang membuat umat enggan untuk mengeluarkan kewajibannya sebagai seorang muslim
kedua yang perlu ditanamkan dalam pola pikir masyarakat adalah" budaya malu" karena selama ini masyrakat kita kalau melihar Rupiah semuanya miskin, walaupun kaya!
buang jauh mintal-mintal imperior atau mintal irlander.
apakah kejadian di pasuruan tahun ini akan terhadi di tahun depan dan di waktu yang sama?
semoga tidak ada lagi
AMIEN!!

2 Komentar:

Anonymous Anonim mengatakan...

walau bagaimanapun, kita harus berterima kasih kepada h. syaikhon dan para korban. karena, dg peristiwa yg menimpa mereka inilah, kita semakin tersadarkan akan pentingnya zakat dilakukan dg ikhlas dan profesional… :)

15 September 2008 pukul 19.33  
Blogger Huda mengatakan...

Betoel Kang.. tragedi, ironi. kudu ada yg memulai nekad membagi-bagi zajkat dg cara yg lbh tepat, walau mgkn tdk seheboh yg bagi lgsg massal spt tragedi 21 nyawa ini. haturthank's tulisan sampeyan. :) apik..

16 September 2008 pukul 03.47  

Posting Komentar

Berlangganan Posting Komentar [Atom]

<< Beranda